Berdikari.co, Bandar Lampung - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Lampung (Unila) menggelar Pelatihan Penyusunan Proposal Inovasi, Prototipe Industri, Pra-Startup, Startup, dan MBKM Tahun 2022.
Kegiatan berlangsung hibrid secara offline di Ballroom Hotel Radisson, Bandar Lampung, dan online via Zoom, Rabu (16/3/2022), dan diikuti sekitar 50 peserta perwakilan dari delapan fakultas yang ada di Unila.
Ketua LPPM Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., dalam laporannya mengatakan, di Universitas Lampung tahun 2021 telah mempunyai Penelitian Pra-Startup tiga buah, Penelitian Startup satu buah, sedangkan Penelitian Inovasi sebanyak 10 buah.
Diharapkan dengan adanya pelatihan ini dapat menambah jumlah penelitian baik untuk startup, pra-startup, inovasi maupun MBKM.
“Mudah-mudahan pemaparan materi narasumber pelatihan ini bisa menyempurnakan proposal yang ibu bapak buat sehingga penelitiannya bisa didanai,” kata Lusmeilia.
Adapun narasumber kegiatan tersebut yaitu Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia yang merangkap Kepala Sekolah Ekspor dan Chief Strategy Consultant Arrbey Dr. Handito Joewono, dengan materi ‘Pengembangan Startup dan Inovasi di Perguruan Tinggi’.
Sementara pemateri lain dari Universitas Lampung yakni Dr. Ir. Subeki, M.Si., M.Sc., dan Dr. Ir. Sri Ratna Sulistiyanti, M.T.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unila Prof. Dr. Heryandi, S.H., M.S., mewakili rektor saat membuka acara mengatakan, perguruan tinggi bertugas menjalankan tiga tugas utama yakni pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Tanggung jawab penelitian dan pengabdian kepada masyarakat menjadi tugas dan tanggung jawab untuk dikelola Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unila.
Sejak awal didirikan, Unila telah mengalami banyak kemajuan dan penyempurnaan. Utamanya pada bidang riset, Unila saat ini telah menempati klaster perguruan tinggi riset mandiri.
“Pada hari ini kita bersama-sama mengikuti pelatihan. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini dapat meningkatkan kinerja penelitian yang berkualitas dan publikasi internasional bereputasi, maupun nasional terindeks, sehingga mendukung akreditasi Unila,” terangnya. (**)