Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Kamis, 19 Mei 2022

Kehabisan BBM, Puluhan Armada Sampah di Metro Lampung Berhenti Operasi

Oleh ADMIN

Berita
Foto: Ist.

Berdikari.co, Metro - Puluhan armada truk pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro, Provinsi Lampung berhenti beroperasi, Rabu (18/5/2022). Alasannya, para sopir tidak bisa mengambil Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di SPBU yang sudah ditunjuk.

Para sopir armada truk sampah dan sejumlah pegawai lalu mendatangi kantor DLH Kota Metro untuk meminta jatah BBM agar bisa kembali beroperasi.

Puluhan armada truk pengangkut sampah tersebut diparkir berjejer di sepanjang bahu Jalan Tongkol Kelurahan Yosodadi, Kecamatan Metro Timur. Tepatnya, di depan Kantor DLH.

Seorang sopir armada pengangkut sampah menuturkan, ia bersama puluhan sopir lainnya mendatangi kantor DLH untuk mempertanyakan BBM jenis solar yang tidak bisa diambil di SPBU 24.341.09 Metro Barat.

"Kita kalau ada BBM nya pasti langsung jalan pak, tapi kalau tidak ada BBM bagaimana kita mau jalan. Maka kita semua kesini, untuk menanyakan ke yang berkompeten,” kata sopir yang minta namanya tidak ditulis itu.  

Menurutnya, biasanya setiap sopir mengambil jatah BBM di SPBU yang sudah ditunjuk sebanyak 15 liter per mobil truk setiap harinya.

Kepala DLH Kota Metro, Irianto Marhasan, mengatakan BBM tidak dapat diambil oleh sopir armada pengangkut sampah karena ada keterlambatan pembayaran BBM ke SPBU.

"BBM ini dikatakan sulit juga tidak, karena ini ada pergantian pejabat pengadaan. Jadi yang baru belum banyak tahu, jadi hanya keterlambatan SPJ saja. Hari ini sudah masuk transfer," ujar Irianto.

Ia mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak SPBU sehingga seluruh armada pengangkut sampah sudah bisa mulai beroperasi untuk mengangkut sampah pada siang harinya.

"Siang sudah bisa operasional lagi. Kita sudah hubungi SPBU, juga sudah oke. Satu wilayah cukup waktunya kita angkut dalam sehari. Kejadian ini baru kali ini terjadi," ungkapnya.

Kabid Pengelolaan Sampah DLH Kota Metro, Dedi Alfian, menambahkan BBM untuk armada truk pengangkut sampah sebenarnya bukan persoalan yang rumit.

"Ada 21 armada truk, pagi ini belum jalan karena belum ada BBM. Tapi nanti sudah bisa diambil karena persyaratan untuk pencairannya sudah lengkap semua. Ini cuma hari ini saja, sebenarnya tidak terjadi masalah karena berkas itu ada kesalahan-kesalahan maka kita lengkapi dan yang salah kita perbaiki. Jadi agak terlambatnya karena itu," beber Dedi.

Ia menerangkan, masing-masing armada mendapatkan jatah 5.250 liter solar per tahun. Jika ada 21 armada truk, maka DLH mengalokasikan anggaran sekitar Rp567.787.500 untuk membeli 110.250 liter solar dalam satu tahun dengan harga solar Rp5.150 per liter.

"Dengan kesalahan berkas itu maka pencairan ke Pertamina agak terlambat dan pagi ini sudah dibayar. Kalau anggarannya sudah ada dan tidak ada masalah. Anggaran satu mobil truk itu 15 liter perhari. Tinggal dikalikan 350 hari dan dikali 21 truk itu besaran anggarannya setahun," tandasnya. (*)

Artikel ini Telah Terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Kamis, 19 Mei 2022 dengan Judul "Kehabisan BBM, Puluhan Armada Sampah Berhenti Operasi"

Editor Didik Tri Putra Jaya