Berdikari.co,Bandar Lampung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung meminta 1.000 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada pemerintah pusat melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung.
Permintaan vaksin tersebut adalah untuk mengantisipasi penyebaran PMK di wilayah Bandar Lampung. Mengingat saat ini PMK telah ditemukan di beberapa daerah di Lampung.
"Kita sudah mengusulkan 1.000 dosis vaksin PMK, namun Provinsi Lampung mendahulukan daerah yang telah terkena wabah PMK seperti Tulang Bawang, Tulangbawang Barat, Mesuji dan Lampung Timur," kata Kepala Dinas Pertanian Bandar Lampung, Agustini, Kamis (23/6).
Menurut Agustini, meski belum ada kasus PMK di Bandar Lampung, upaya antisipasi PMK tetap perlu dilakukan dengan vaksinasi.
Ia mengatakan, jika vaksin PMK sudah didapat, pihaknya akan melakukan vaksinasi yang menyasar peternakan binaan dan lapak ternak jelang hari raya Idul Adha.
"Upaya pencegahan lainnya tetap dilakukan, seperti penyemprotan desinfektan di kandang ternak berkuku belah," ujarnya.
Agustini mengimbau kepada masyarakat yang ragu saat membeli hewan kurban, bisa menghubungi Dinas Pertanian di nomor 0813 8148 3999 atas nama Rifki Fabillah.
"Kita juga mengimbau masyarakat agar membeli hewan kurban di kelompok peternak binaan Pemkot. Hal ini untuk menghindari masyarakat membeli hewan yang terkena penyakit, karena kalau di kelompok binaan rutin dilakukan pemeriksaan," tandasnya.
Sebelumnya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Lampung mencatat sebanyak 229 ekor hewan ternak sapi di Sai Bumi Ruwa Jurai terserang PMK.
Kepala Disnakkeswan Provinsi Lampung, Lili Mawarti, mengatakan 229 sapi terserang PMK tersebut tersebar di empat kabupaten. Di Kabupaten Tulang Bawang (Tuba) ada sebanyak 121 ekor, 2 ekor dinyatakan mati, 14 ekor dipotong paksa dan 53 ekor dinyatakan sembuh. Sementara sisanya masih terjangkit PMK.
Selanjutnya di Tulangbawang Barat (Tubaba) sebanyak 78 ekor sapi, 1 ekor sapi dinyatakan mati dan 79 ekor dinyatakan sembuh. Kemudian di Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) ada 82 ekor dimana 1 ekor dinyatakan mati dan 18 ekor dinyatakan sembuh. Dan di Kabupaten Mesuji sebanyak 18 ekor yang terpapar PMK dan semuanya sudah dinyatakan sembuh.
Lili menerangkan, Kementerian Pertanian telah menerima 800 ribu dosis vaksin PMK yang didatangkan dari Prancis. Namun Lampung belum menjadi daerah yang menerima vaksin tersebut.
"Dari jumlah 800 ribu dosis tersebut Lampung belum termasuk, karena prioritas dari Kementan itu di daerah yang terjangkit dan zona merah seperti Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Aceh, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Tapi kita sudah usulkan," jelasnya. (*)