Berdikari.co, Bandar Lampung - Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Daerah Provinsi Lampung melakukan sejumlah persiapan untuk meningkatkan status dari rumah sakit tipe B menjadi akreditasi paripurna dan rumah sakit tipe A.
Hal tersebut diungkapkan Direktur RSJ Daerah Provinsi Lampung, dr. Nuyen Meutia Fitri, saat talkshow Komisi V DPRD Provinsi Lampung dengan RSJ Daerah Provinsi Lampung, dengan tema ‘Peningkatan Fasilitas RS Jiwa Daerah Provinsi Lampung Menuju Akreditasi Paripurna dan Peningkatan RS Tipe A’.
Kegiatan yang dipandu CEO Kupas Tuntas Grup, Donald Harris Sihotang, dilaksanakan di aula RSJ Daerah Lampung, Selasa (27/9).
Nuyen menjelaskan, untuk meningkatkan akreditasi tersebut banyak sekali persyaratan yang harus dipenuhi. Mulai dari kelengkapan fasilitas untuk perawatan pasien hingga pemenuhan sumber daya manusia (SDM).
"Untuk pemenuhan SDM seperti dokter jiwa, kita baru ada 3, sementara idealnya adalah 1 banding 7. Total SDM yang kita miliki adalah 309 orang. Untuk dokter spesialis ada 3, dokter umum ada 6. Dokter umum ini yang bisa di upgrade sebagai dokter jiwa," kata Nuyen.
Ia mengungkapkan, rumah sakit jiwa satu-satunya di Lampung ini tidak hanya merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) saja, tetapi juga merehabilitasi pasien ketergantungan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain (Napza).
Selain rawat inap, ada juga rawat jalan, IGD 24 jam, dan tes kesehatan jiwa. Kemudian tes rohani, jasmani dan narkoba (Rojana) serta rehabilitasi psiko sosial.
Pihaknya juga menyiapkan pelayanan kesehatan jiwa secara terintegrasi dengan menjalin kolaborasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.
"Hal ini untuk mempermudah pasien yang berobat menggunakan BPJS Kesehatan. Karena jika pakai umum obat untuk gangguan jiwa itu sangat mahal sehingga BPJS harus cepat. Karena sakit jiwa sama seperti sakit lainnya harus mengkonsumsi obat dan obat jangan putus," terangnya.
Psikiater Konsultan RSJ Daerah Provinsi Lampung, dr. Tendry Septa, menambahkan RSJ Lampung akan banyak memberikan keuntungan kepada Pemprov Lampung jika beralih ke tipe A.
"Keuntungannya ketika kita sudah tipe A seperti layanan yang semakin banyak serta pemasukan kepada rumah sakit ikut meningkat. Karena pasien yang kita rawat tidak hanya dari Lampung saja. Ada juga pasien yang kini dirawat berasal dari Sumatera Barat," jelasnya.
Ia mengungkapkan, untuk meningkatkan status menjadi akreditasi paripurna banyak yang harus dipersiapkan. Seperti seminar, sehingga membutuhkan dukungan anggaran yang tidak sedikit.
"Untuk menuju akreditasi paripurna ini ada harus pelatihan dan persiapan sarana untuk meningkatkan mutu pelayanan. Pelatihan yang harus dipenuhi juga membutuhkan biaya yang cukup mahal. Seperti kemarin sekali pelatihan saja bisa sampai Rp15 juta," kata dia.
Ketua Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Yanuar Irawan, yang menjadi narasumber talkshow, meminta RSJ Daerah Lampung untuk terus meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, Komisi V sebagai mitra kerja RSJ akan terus menyempurnakan regulasi-regulasi yang telah ada untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
"OPD diminta untuk terus berkreasi sehingga untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Bajet juga kita prioritaskan, dan fisik ditingkatkan. Regulasi terus dipermudah, dan tentu SDM juga harus diperhatikan agar bisa terus ditambah," saran Yanuar.
Untuk mendukung peningkatan status tipe RSJ tersebut, pihaknya berjanji akan menambah anggaran melalui APBD TA. 2023 yang nantinya bisa digunakan untuk melengkapi persyaratan yang masih dibutuhkan.
"Di APBD 2023 nanti bisa dianggarkan dalam rangka pemenuhan SDM dokter. Bisa dipilih satu orang nanti di didiskusikan, dan ini butuh komitmen agar tetap mau di Lampung. Karena ini butuh komitmen dari yang bersangkutan," ujar Yanuar.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung lainnya, Deni Ribowo, berharap RSJ Daerah Lampung mampu menyumbang pendapatan ke Pemprov Lampung.
Politisi Partai Demokrat ini mengatakan, RSJ Daerah Lampung harus terus meningkatkan mutu pelayanan sehingga bisa menopang pasien dari daerah lain.
"Rumah Sakit Jiwa ini satu-satunya yang ada di Lampung dan baru kelas B maka perlu di upgrade. Jadi rumah sakit ini bisa jadi kebanggaan bersama. Dan kalau bisa menopang pasien dari daerah lain seperti Sumatera, ini ada potensi untuk bisa menambah PAD," kata Deni.
Selain itu, lanjut Deni, RSJ juga bisa terus mengembangkan pelayanan kesehatan lainnya seperti rehabilitasi pecandu narkoba, klinik kesehatan umum hingga pelayanan rapid antigen untuk masyarakat.
"Harapan saya Rumah Sakit Jiwa ini bisa lebih baik lagi. Tinggal manajemennya saja yang perlu untuk ditingkatkan seperti pelayanan yang lebih ramah, ada taman atau ruang terbuka hijau dan ruang tunggu yang lebih memadai," saran Deni. (*)
Artikel ini sudah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Rabu, 28 September 2022 dengan judul "RSJ Daerah Lampung Menuju Rumah Sakit Tipe A"
Video KUPAS TV : Layanan Jantung Terpadu | RSUD Abdoel Moeloek