Berdikari.co, Pringsewu - Warga RW 02, RT.01, Pekon Tulungagung, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu menggelar ritual Ketupatan Sapi, Jumat (19/05/2023).
Ritual Ketupatan Sapi (pengalungan ketupat dan lepet) sebagai bentuk ucapan rasa syukur kepada yang kuasa.
"Ritual seperti ini rutin kami laksanakan setiap tahunnya setelah habis panen," ujar tokoh masyarakat setempat Parwoto (62).
Menurut Parwoto, dalam ritual puluhan sapi peliharaan warga dikalungi ketupat dan lepet yang terbuat dari ketan.
"Kegiatan seperti ini merupakan tradisi turun temurun dari leluhur kami. Selain bentuk rasa syukur lewat ritual ini kami memohon agar diberi keselamatan dan hasil panen yang lebih melimpah," ujarnya.
Sesepuh Tulungagung II Sumino (72) menambahkan di RT 1 terdapat sekitar 65 KK yang mayoritas bekerja sebagai petani. Sementara ibu rumah tangga menggeluti kerajinan anyaman bambu.
"Mayoritas penduduk disini memiliki ternak sapi," ujarnya.
Ia berharap kedepan ada sumbangsih dari pemerintah dalam kegiatan tradisi Ketupatan Sapi.
"Ini salah satu budaya yang terus kami lestarikan dan selama ini biaya untuk ritual ini murni dari swadaya," pungkasnya.
Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan, Aris Wahyudi mengapresiasi, warga Tulungagung yang masih melestarikan budaya para leluhurnya. Ia berharap kegiatan ini bisa membawa barokah bagi masyarakat Usai Ketupatan Sapi kegiatan dilanjutkan dengan hiburan tradisional Kuda Kepang. (*)