Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Minggu, 27 Agustus 2023

Sekolah di Metro Lampung Diminta 30 Persen Jam Pelajaran Diisi Pendidikan Karakter Pelajar

Oleh Arby Pratama

Berita
Kepala Disdikbud Kota Metro, Suwandi saat menghadiri kegiatan merdeka belajar di SMP Negeri 2 Metro, pada Jumat (25/8/2023). Foto: Istimewa.

Kupastuntas.co, Metro - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro meminta seluruh satuan pendidikan di Kota Metro menyisihkan 30 persen jam pelajaran diisi pembelajaran Pendidikan Karakter Pelajar (PKP).

Kepala Disdikbud Kota Metro, Suwandi mengatakan, pembagian waktu jam pembelajaran tersebut merupakan upaya membentuk profil pelajar Pancasila.

"Untuk pembelajaran implementasi kurikulum merdeka mengalokasikan 20 sampai 30 persen jam pembelajaran untuk penguatan karakter. Jadi pendidikan karakter ini penting sekali," kata Suwandi, saat memberikan keterangan.

Suwandi menyampaikan, implementasi kurikulum merdeka tersebut harus berdasarkan Proyek pendidikan. Yang mana dalam 100 jam pembelajaran, sekolah wajib menyisihkan hingga 30 persen jam tersebut untuk membentuk profil pelajar Pancasila.

"Pembelajaran siswa dengan kurikulum merdeka ini harus berbasis pada proyek, jadi dari 100 jam pembelajaran itu di alokasikan 20 sampai 30 persen penguatan karakter," jelasnya.

"Sehingga harapannya kedepan para pelajar kita ini dapat betul-betul terbentuk profilnya menjadi pelajar Pancasila,” imbuhnya.

Selain itu, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), merupakan kegiatan kurikulum berbasis projek yang dirancang menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai profil pelajar pancasila yang disusun berdasarkan standard kompetensi lulusan.

"Gebyar P5 sudah diamanahkan oleh pemerintah pusat melalui Kemendikbudristek agar semua anak harus didorong untuk menghargai perbedaan yang ada," terangnya.

"Bukan hanya anak berkebutuhan khusus, tetapi perbedaan itu dari latar belakang sosial, budaya, suku agama sehingga anak terbentuk karakter dan mempunyai akhlak mulia," sambungnya.

Sementara Kepala SMP Negeri 2 Kota Metro, Martati mengaku implementasi kurikulum merdeka melalui P5 telah diterapkan sebagai upaya mewujudkan pelajar Pancasila.

"Kegiatan P5 bertujuan agar tetap membentuk karakter murid sebagai pelajar pancasila akan semakin kuat. P5 ini bagian yang tak terpisahkan pada Implementasi Kurikulum Merdeka atau IKM," ujarnya.

Martati menerangkan, pihaknya akan terus berupaya dalam mendorong terciptanya Pelajar Pancasila yang ber kebhinekaan global.

"Mewujudkan pelajar pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai nilai pancasila, yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian Ber Kebhinekaan global, gotong- royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif,” tandasnya.

Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5 adalah inisiatif yang bertujuan untuk menggali, memahami, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari para pelajar.

Tujuan P5 dalam kurikulum merdeka sendiri, yang pertama adalah dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Hal ini karena proyek P5 dibuat berdasarkan permasalahan atau fenomena yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

Berdasarkan Kemendikbudristek No.56/M/2022, P5 merupakan kegiatan kurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

Memberi ruang dan waktu kepada siswa untuk mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila. 

Selain itu, juga mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk saling bekerja sama dengan pendidik dari mata pelajaran lain agar memperkaya hasil pembelajaran. (*)

Editor Didik Tri Putra Jaya