Berdikari.co, Bandar Lampung - Pemprov Lampung melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mengalokasikan anggaran Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) tahun 2023 sebesar Rp10,11 miliar. Bosda diberikan kepada siswa jalur afirmasi SMA/SMK se-Lampung.
Sekretaris Disdikbud Provinsi Lampung, Tomy Efra Hendarta mengatakan, Bosda sebesar Rp10,11 miliar dibagi untuk SMA Rp4,32 miliar dan SMK Rp5,79 miliar.
"Namun ini belum dicairkan karena masih menunggu petunjuk teknis. Kemungkinan di bulan depan," kata Tomy, Kamis (14/9/2023).
Tomy mengatakan, Bosda sebesar Rp10,11 miliar tersebut baru bisa membantu sekitar 3 hingga 5 persen siswa yang masuk dalam jalur afirmasi. Sementara kuota siswa jalur afirmasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB tahun 2023 sebesar 15 persen.
"Jika mengacu kepada PPDB, jalur siswa miskin atau afirmasi itu kuotanya 15 persen. Sementara yang bisa kita bantu baru sekitar 3 sampai 5 persen. Jadi memang masih ada selisih sehingga perlu dilakukan penambahan lagi," katanya.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Bosda menyebutkan besaran Bosda yang diterima siswa SMA sebesar Rp1 juta/siswa/tahun dan siswa SMK sebesar Rp1.560.000/siswa/tahun.
Tomy mengakui memang masih ada selisih penerima dana Bosda. Karena belum semua siswa miskin menerima bantuan dari pemerintah daerah tersebut.
"Makanya masih ada siswa miskin yang belum terbantu melalui Bosda. Karena memang anggarannya disesuaikan dengan kemampuan daerah. Kalau mau ditambah prinsipnya kami siap saja," katanya.
Tomy menerangkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Lampung dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk menambah anggaran Bosda pada tahun 2024 mendatang.
"Kalau penambahan di tahun inikan tidak mungkin karena sudah dianggarkan pada APBD murni 2023. Nanti untuk penambahan di 2024 kita bicarakan dengan Banggar dan TAPD," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Mikdar Ilyas berharap dana Bosda dapat ditambah agar semakin banyak siswa miskin yang menerima bantuan tersebut.
"Rekomendasi Komisi V minta supaya anggaran Bosda ini bisa ditingkatkan. Karena ini sangat membantu siswa-siswi yang tidak mampu. Apalagi kondisi sekarang ini petani pada gagal panen, tentu akan sangat membantu," kata Mikdar.
Menurutnya, penambahan dana Bosda dapat dilakukan pada tahun anggaran 2024 mendatang. "Penambahan sekarangkan sudah tidak memungkinkan lagi. Jadi kita minta anggaran Bosda pada APBD 2024 mendatang bisa ditambah," ujarnya.
Menurutnya, persentase penerima dana Bosda di Lampung masih sangat minim. Sehingga belum semua siswa miskin mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.
"Kita berharap penambahannya kalau bisa semaksimal mungkin, karena pemerintah pasti tahu tingkat kewajarannya. Misalnya di Bandar Lampung saja paling banyak 300 siswa yang dapat Bosda. Bahkan ada yang masih minim antara 30 sampai 40 siswa di daerah lain," imbuhnya. (*)
Artikel ini dikutip dari Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Jumat, 15 September 2023 dengan judul "Bosda SMA/SMK 10,11 Miliar"