Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Senin, 18 September 2023

Petani Alami Puso Segera Lapor, Pemprov Lampung Sediakan Bantuan Benih Padi 30 Kg per Hektar

Oleh ADMIN

Berita
Ilustrasi. Foto: Ruangberita.co

Berdikari.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan memberikan bantuan benih padi sebanyak 30 kilogram (Kg) per hektar kepada petani yang lahan persawahannya mengalami gagal panen atau puso.

Para petani yang mengalami puso akibat kekeringan dapat melapor ke Dinas Pertanian kabupaten/kota se-Lampung untuk bisa mendapatkan bantuan benih padi tersebut.

"Petani yang mengalami puso silahkan lapor ke Dinas Pertanian kabupaten/kota. Nanti akan dicek, kemudian ada bantuan benih padi," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi, Minggu (17/9/2023).

Kusnardi mengatakan, bantuan benih yang akan diberikan sebanyak 20 hingga 30 kilogram per hektar berasal dari Cadangan Benih Pemerintah (CBP).

"Petani yang mengalami puso akan diganti bibitnya karena ada CBP. Bantuan bibit untuk tanaman pangan itu 20 hingga 30 kilogram per hektar. Petani tinggal laporan," katanya.

Kusnardi juga mengajak kepada semua petani untuk dapat mendaftarkan diri ikut Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Tahun 2023 ini, Lampung mendapatkan alokasi lahan seluas 30.000 hektar yang bisa dikafer AUTP.

"Kalau petani terdaftar kedalam AUTP kan bisa langsung diklaim kalau terjadi puso. Karena itulah pentingnya mendaftar kedalam asuransi sehingga saat mengalami gagal panen bisa diklaim," jelasnya.

Ia menjelaskan, untuk lahan sawah mengalami puso yang tidak terdaftar dalam AUTP, maka akan dialokasikan untuk mendapatkan bantuan benih baik dari bantuan pemerintah melalui kegiatan pengembangan padi maupun dari Cadangan Benih Daerah (CBD).

"Tahun 2023 ini Provinsi Lampung sendiri masih ada stok cadangan benih daerah sebanyak 25,03 ton atau setara dengan luasan 1.001 hektar," paparnya.

Sementara itu, Plt Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo mengatakan untuk menekan harga beras di pasaran, pihaknya terus melanjutkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Nurman mengatakan, saat panen padi terjadi penurunan terhadap permintaan beras SPHP. Dalam satu bulan Bulog hanya menyalurkan 400 hingga 500 ton.

Namun, sejak bulan Agustus harga beras tinggi sehingga permintaan beras untuk SPHP naik sampai 2.000 ton dalam sebulan. “Buog memang diminta oleh Bapanas untuk membanjiri pasar dengan beras melalui program SPHP. Kami sudah masuk ke 90 pasar lebih di Lampung dan 300 toko baik yang ada di dalam pasar maupun diluar pasar. Jadi mitra kita sudah banyak," katanya.

Ia mengatakan, jika peningkatan permintaan padi melalui program SPHP terus meningkat, pihaknya siap melakukan penambahan hingga 2.500 ton per bulan. “Dengan adanya bantuan pangan dari pemerintah ini paling tidak sudah memenuhi 10 persen permintaan pasar," imbuhnya.

Sebelumnya, Pemprov Lampung mengklaim luasan lahan padi di Lampung terdampak El Nino hingga akhir Agustus mencapai 765 hektar. Dan 93 hektar diantaranya dinyatakan puso atau mengalami gagal panen. Dampaknya, Lampung berpotensi kehilangan hasil produksi mencapai 1.954 ton Gabah Kering Panen (GKP).

Lahan padi yang terdampak kekeringan tersebar di beberapa daerah diantaranya Lampung Barat 118 hektar, Lampung Selatan 205 hektar, Lampung Timur 68 hektar, Way Kanan 45 hektar, Tulang Bawang 135 hektar, Pesawaran 120 hektar, Pringsewu 49 hektar, dan Pesisir Barat 25 hektar. (*)

Editor Sigit Pamungkas