Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Selasa, 21 November 2023

Dua Kapal Sulit Sandar Akibat Cuaca Buruk Terjang Pelabuhan Bakauheni

Oleh Handika

Berita
Dua Kapal Sulit Sandar Akibat Cuaca Buruk Terjang Pelabuhan Bakauheni. Foto: Ist.

Berdikari.co, Lampung Selatan - Dua kapal motor penumpang (KMP) sulit sandar di Dermaga 2 Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, gegara cuaca buruk pada Minggu (19/11/2023), sekira pukul 23.00 WIB.

Dari informasi, pada hari Minggu malam angin bertiup kencang membuat dua kapal penumpang mengalami kesulitan bersandar di Pelabuhan Bakauheni.

Alhasil, para calon penumpang yang akan melakukan penyeberangan menuju Pelabuhan Merak harus tertunda sampai cuaca reda.

Beruntung, cuaca buruk tidak berlangsung lama dan berangsur normal sehingga layanan jasa penyeberangan bisa berjalan kembali.

Humas PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni, Saifulail Maslul  Harahap, membenarkan ihwal cuaca buruk yang terjadi pada Minggu (19/11/2023) malam.

"Betul. Sempat terjadi cuaca buruk angin kencang pada hari Minggu, sekitar jam 23.00 WIB," kata Saiful sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi, Selasa (21/11/2023), seperti dikutip dari kupastuntas.co

Saiful menyebutkan, cuaca buruk yang terjadi di Pelabuhan Bakauheni juga sempat diramalkan oleh Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Angin kencang itu, menyebabkan dua kapal motor penumpang mengalami kendala untuk melakukan penyadaran di Dermaga 2 Pelabuhan Bakauheni.

"Iya, ada dua kapal yakni KMP Farina Nusantara dan KMP Nusa Jaya sempat mengalami kesulitan sandar," sambungnya.

Pasalnya, angin yang bertiup kencang membuat arus bawah laut deras sehingga kedua kapal tersebut tidak memungkinkan untuk bersandar dan bongkar muat.

"Tapi cuaca kemudian normal kembali dan layanan penyeberangan berjalan normal," urai Saiful.

Disoal kondisi cuaca dan pelayanan penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni pada hari ini, Saiful menyatakan dalam situasi normal.

"Pelayanan penyeberangan berjalan normal dan situasi cuaca baik," cetusnya.

Sebelumnya, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin menyampaikan, prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan kemungkinan terjadi cuaca cukup ekstrem saat peralihan musim kemarau ke musim penghujan.

"Dimulai pada periode Oktober-Desember 2023, dengan puncaknya akan terjadi pada Januari-Februari 2024," ucap Shelvy.

"Tentunya aspek keamanan dan keselamatan seluruh pengguna jasa termasuk petugas ASDP dan seluruh stakeholder penyeberangan yang menghadirkan pelayanan prima baik di kapal maupun pelabuhan, menjadi fokus dan prioritas utama kami," timpalnya.

Shelvy menyebut, musim pancaroba terjadi potensi terjadinya cuaca ekstrim yang tentu dapat berdampak pada pelayanan kapal penyeberangan.

"Karenanya, kami terus mengingatkan kepada pengguna jasa agar tetap waspada, jaga kesehatan dan juga memastikan kendaraan yang digunakan laik jalan," pungkasnya. (*)

Editor Didik Tri Putra Jaya