Berdikari.co, Bandar Lampung - Warga Bandar Lampung yang
menjadi pelanggan perusahaan daerah air minum (PDAM) Way Rilau Kota Bandar
Lampung mengeluhkan air yang tidak mengalir.
Kondisi tersebut, diketahui sudah sejak tiga bulan terakhir. Namun yang lebih menjengkelkan pelanggan, dengan kondisi itu giliran waktunya bayar harus full tak ada diskon.
Plt Direktur PDAM Way Rilau, Maida Sari mengatakan, tidak mungkin air selama tiga bulan tidak mengalir.
"Kalau tiga bulan tak mengalir itu udah gak benar. Kalau memang tidak mengalir ya mereka lapor," kata Maida Sari, saat dikonfirmasi, Selasa (21/11/2023).
Ia pun mengklaim, bahwa kondisi air saat ini masih mengalir tapi berkurang lantaran fenomena el nino atau terjadi kekeringan.
"Maka kita bagi air yang ada untuk semua pelanggan dengan kondisi air kering seperti ini karena fenomena El nino," ucap dia.
Oleh karenanya, warga diharapkan maklum jika kondisi air tak mengalir banyak seperti biasanya.
"Jika dengan kondisi itu kalau mandinya satu ember dan sekarang setengah ember, maka ya wajar-wajar saja. Yang penting dia mandi," tuturnya.
Kata Maida, kalau warga melapor, maka pihak PDAM akan mengirimkan air dengan tangki.
"Ya itulah bentuk tanggungjawab kami. Kalau mereka minta kita kirim tangki air," kata dia.
Kemudian terkait soal diskon pembayaran bulanan, katanya hanya ada pada pemasangan atau sambungan air, sehingga pembayaran air bulanan tidak dikenakan diskon.
BACA JUGA: Tiga Bulan Air PDAM Bandar Lampung Tak Mengalir, Pelanggan: Giliran Bayar Harus Full
"Pembayaran itu tergantung meteran, kita ada auditnya bayar itu berdasarkan rekening. Berapa yang teraliri lewat meteran itu yang bayar," ungkapnya.
"Kalau pembaca meternya gak benar nanti kita berikan sanksi mereka," tegasnya.
Sementara itu, Humas PDAM Way Rilau Hikmarwadi memaparkan, pelanggan yang diputus dari Januari sampai dengan Oktober 2023 ada sebanyak 1518 pelanggan.
"1518 pelanggan ini diputus karena mereka tidak mau membayar," ucapnya.
Sementara, pelanggan yang melakukan pembayaran secara mengangsur dari periode Januari 2023 hingga Oktober 2023 sebanyak 381 Pelanggan.
"Kemudian pelanggan yang melakukan pelunasan pada periode itu ada sebanyak 126 pelanggan," ungkapnya.
Hikmarwadi menyampaikan, untuk total tunggakan pada pelanggan yang telah dilakukan pemutusan tak mengetahui.
"Iitu belum mengetahui, karena itu keuangan yang tahu. Tapi tetap itu terhutang. Apabila mereka ingin menyambung kembali maka harus melunasi tunggakan itu ditambah juga biaya penyambungan," katanya.
"Dan kalau sudah diputus kita tidak melakukan penagihan lagi," tandasnya.
Ketua Komisi II DPRD Kota Bandar Lampung, Abdul Salim mengatakan, jika konsumen bayar tagihan air sementara air tak mengalir berarti itu kesalahan PDAM.
"Seharusnya tidak bayar kalau dia tak mengalir, karena itu meteran," kata dia.
Namun yang jelas, pihaknya akan komunikasikan dengan PDAM untuk dikroscek apa permasalahannya.
"Jika memang kesalahan teknis dari PDAM akan kita tegur PDAM nya supaya dibenahi. Tapi kalau dari konsumen, ya mereka harus memperbaiki dengan bayar tepat waktu," jelasnya. (*)