Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Kamis, 23 November 2023

Waduh! Kondisi Bahasa Lampung Rentan Punah

Oleh Redaksi

Berita
Foto: Ist.

Berdikari.co, Bandar Lampung - Kantor Bahasa Provinsi Lampung (KBPL) menyebut bahasa Lampung rentan punah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pengguna bahasa Lampung di Provinsi Lampung saat ini hanya berjumlah 6.250 orang.

Guna mencegah agar bahasa Lampung tidak punah, Kantor Bahasa Provinsi Lampung terus melakukan program revitalisasi bahasa daerah yang menyasar siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Lampung, Desi  Ari Pressanti mengatakan, berdasarkan hasil pemetaan bahasa yang pernah dilakukan, saat ini kondisi bahasa Lampung dalam status yang rentan punah.

"Berdasarkan hasil pemetaan bahasa yang pernah dilakukan oleh Kantor Bahasa Provinsi Lampung, kondisi bahasa Lampung ini dalam status yang rentan punah," kata Desi saat acara ‘Taklimat Media Massa’ di Hotel Amalia, Bandar Lampung, Rabu (22/11/2023).

Desi menjelaskan, bahasa Lampung bisa dikatakan rentan punah karena jumlah penuturnya yang masih ada, namun untuk frekuensi penggunaannya yang sudah sangat jarang.

"Ini mencakup semua generasi, tidak hanya pada generasi muda saja. Tapi memang fokus kita saat ini berada di generasi muda, karena program kami revitalisasi bahasa daerah adalah untuk generasi muda," katanya.

Ia mengungkapkan, saat ini tengah melakukan kegiatan revitalisasi bahasa daerah khususnya bahasa Lampung bagi generasi muda khususnya anak-anak SD dan SMP.

"Kami sedang melakukan kegiatan yang bernama revitalisasi bahasa daerah khususnya bahasa Lampung. Dimana kegiatan ini untuk anak-anak muda khususnya SD dan SMP, untuk terus menggunakan bahasa Lampung dalam kehidupan sehari-hari," paparnya.

Desi menerangkan, berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, jumlah pengguna bahasa Lampung atau bahasa daerah di Lampung saat ini hanya berjumlah 6.250 orang. Sedangkan jumlah penduduk Provinsi Lampung pada tahun 2022 mencapai 9.176.546 jiwa.

"Ini tentu jumlahnya sangat sedikit atau komposisinya sangat jomplang apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di Provinsi Lampung," ujarnya.

Karena itu,  pihaknya menyusun model pembelajaran bahasa Lampung. Lalu guru yang sudah menguasai model tersebut akan melakukan pengimbasan kepada guru yang lain.

"Karena guru ini sudah kami latih untuk melakukan pengimbasan kepada guru lain, dan guru lain ini akan mengajarkan kepada para siswanya," ujarnya.

"Program yang baru pertama kali dilakukan di tahun ini yakni revitalisasi bahasa Lampung ini kami harapkan bisa menjangkau seluruh siswa SD dan SMP di Provinsi Lampung," sambungnya.

Pihaknya bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung dan kabupaten/kota untuk melaksanakan program revitalisasi bahasa tersebut.

Ia berharap, kegiatan revitalisasi bahasa tersebut dapat terus berkesinambungan dan kontinuitas, sehingga anak-anak bisa terus menggunakan bahasa Lampung dalam kehidupan sehari-hari.

Sebelumnya, Budayawan Sujiwo Tejo mengingatkan, pentingnya penggunaan bahasa daerah dalam kehidupan sehari. Sujiwo mengatakan, di Provinsi Lampung saat ini masih sangat sedikit masyarakat yang mempergunakan bahasa daerah Lampung.

“Hal ini harus segera dibenahi agar bahasa Lampung tidak hilang. Kampus Unila memiliki tanggung jawab besar dalam mengkaji, melestarikan dan mengenalkan bahasa Lampung ke masyarakat,” kata Sujiwo saat menghadiri Festival Kebangsaan yang berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Unila, Selasa (21/11/2023).

"Di Lampung ini banyak orang Jawa yang berbahasa Jawa kenapa bisa begitu? Karena orang Lampung sendiri malu menggunakan bahasa Lampung. Memang seharusnya penggunaan bahasa Indonesia itu di acara formal, tetapi di luar itu harus berbahasa daerah," lanjutnya. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Kamis, 23 November 2023 dengan judul "Waduh! Bahasa Lampung Rentan Punah, Penggunanya Hanya 6.250 Orang"

Editor Didik Tri Putra Jaya