Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Selasa, 19 Desember 2023

BBPOM Bandar Lampung Temukan Puluhan Kemasan Produk Makanan Rusak

Oleh Redaksi

Berita
Kepala BBPOM Bandar Lampung Ani Fatimah Isharjanti saat menyampaikan sambutan pada acara Forum Konsultasi Publik, di Hotel Santika, Bandar Lampung, Senin (18/12/2023). Foto: Sri/berdikari.co

Berdikari.co, Bandar Lampung - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandar Lampung menemukan, puluhan kemasan produk makanan rusak hingga penyimpanan produk makanan di gudang yang tidak sesuai standar di sejumlah ritel di Provinsi Lampung.

Hal itu terungkap saat BBPOM Bandar Lampung melakukan intensifikasi pengawasan pangan, obat dan makanan ke sarana ritel yang ada di provinsi Lampung menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024.

Kepala BBPOM Bandar Lampung, Ani Fatimah Isfarjanti, mengatakan pihaknya melakukan pemeriksaan atau pengawasan pada setiap ritel di Lampung yang dimulai sejak awal Desember 2023 hingga berakhir nanti awal Januari 2024.

"Untuk hasil pemeriksaan sementara kita menemukan sejumlah kemasan produk makanan yang rusak maupun penyimpanan yang tidak sesuai terhadap produk yang dijual oleh ritel tersebut," kata Ani usai acara Forum Konsultasi Publik, di Hotel Santika, Bandar Lampung, Senin (18/12/2023).

Ani mengatakan, masih banyak ritel dalam penyimpanan produk makanannya di gudang yang belum memenuhi kriteria seperti suhunya yang tidak sesuai ketentuan.

"Tapi secara keseluruhan untuk ritel ini sudah baik. Hanya beberapa produk-produk yang ditemukan kemasannya sudah rusak dan penyimpanan saja tak sesuai tadi," jelasnya.

Namun, lanjut dia, jika dibandingkan persentasenya dengan seluruh produk yang dijual di ritel itu tidak terlalu signifikan.

"Jadi misalnya produknya ada ratusan atau ribuan, yang ditemukan paling hanya 10 produk yang rusak kemasannya," ujarnya.

Menurutnya, rusaknya produk yang dipajang atau yang dijual di ritel itu kemungkinan faktor ketidaksengajaan.

"Mungkin itu karena saat ditata produk itu mungkin jatuh oleh karyawannya atau tersenggol oleh konsumen," terang Ani.

Ia mengimbau kepada para pengelola ritel untuk melakukan pemantauan terhadap produk makanan yang dijual setiap saat.

"Jika ada produk yang kemasannya rusak untuk segera disingkirkan agar tidak dipajang sehingga tidak dikonsumsi oleh konsumen," imbaunya.

Pihaknya juga memantau parsel yang dijual di sejumlah ritel jelang hari raya natal dan tahun baru. Sejauh ini, semua parcel yang dijual dalam kondisi bagus.

"Jadi belum ditemukan produk di dalam parsel yang kadaluarsa atau kemasan yang rusak. Sehingga memenuhi ketentuan," terangnya.

Kedepan, pihaknya akan terus meningkatkan edukasi terkait produk obat dan makanan yang dijual pengelola ritel.

"Karena untuk obat dan makanan ini dari waktu ke waktu selalu ada hal-hal yang baru," tandasnya. (*)

Editor