Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Jumat, 22 Desember 2023

Polda Amankan 1.050 Gereja Saat Perayaan Natal, Kapolda: Bersamaan Kampanye Potensi Kerawanan Lebih Tinggi

Oleh Redaksi

Berita
Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika sedang memeriksa pasukan saat apel Operasi Lilin Krakatau 2023 di Lapangan Makosat Brimob di Jalan KS. Tubun, Rawa Laut, Enggal, Bandar Lampung, Kamis (21/12/2023). Foto: Martogi/berdikari.co

Berdikari.co, Bandar Lampung - Polda Lampung akan melakukan pengamanan terhadap 1.050 gereja di Provinsi Lampung yang terdiri dari 695 gereja Protestan dan 356 gereja Katolik saat perayaan Natal.

Hal tersebut disampaikan Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika saat apel pasukan Operasi Lilin Krakatau 2023 di Lapangan Makosat Brimob di Jalan KS. Tubun, Rawa Laut, Enggal, Bandar Lampung, Kamis (21/12/2023).

Pelaksanaan Operasi Lilin Krakatau digelar dalam rangka pengamanan Natal Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024. Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika mengatakan, apel gelar pasukan ini merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan personil maupun sarana prasarana yang akan digunakan selama pelaksanaan operasi.

"Diharapkan seluruh kegiatan pengamanan perayaan Natal 2023 serta pergantian Tahun Baru 2024 dapat berjalan dengan optimal," kata Kapolda.

Ia menegaskan, tujuan utama Operasi Lilin Krakatau 2023 adalah menjamin kenyamanan beribadah umat Nasrani, arus mudik/balik, dan masyarakat yang berwisata di wilayah Provinsi Lampung.

“Polda Lampung dan jajaran mengerahkan 1.886 personel Polri dan 1.496 personel dari stakeholder terkait selama pengamanan ini. Kita mengedepankan pencegahan yang didukung deteksi dan penegakkan hukum. Sehingga, masyarakat bisa merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman, selamat dan tertib,” kata Helmy.

Kapolda menjelaskan, pengamanan juga dilakukan pada objek lain yang diprediksi terjadi keramaian warga yakni 361 objek wisata, 43 pusat perbelanjaan, serta lokasi perayaan pergantian tahun sebanyak 52 objek. Pengamanan juga dilakukan di 22 terminal, 23 stasiun kereta api, 3 pelabuhan dan 2 bandara.

Polda Lampung juga menyiagakan 66 posko terdiri dari 44 pos pengaman, 21 pos pelayanan dan 1 pos terpadu. Helmy menjelaskan, pengamanan Nataru merupakan tugas rutin yang harus dipastikan berjalan dengan aman, nyaman dan lancar.

"Hal tersebut penting karena momentum Nataru telah menjadi bagian tradisi masyarakat Indonesia yang berimplikasi terhadap meningkatnya mobilitas masyarakat. Dan berdasarkan survei Kementerian Perhubungan RI, potensi pergerakan masyarakat pada Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 diperkirakan mencapai 107,63 juta orang, meningkat sebesar 143,65% atau 63,46 juta orang jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," paparnya.

Selain itu, lanjut Helmy, perayaan Nataru ini bertepatan dengan masa kampanye Pemilu 2024 sehingga memiliki potensi kerawanan yang lebih tinggi.

"Oleh sebab itu, dalam rangka pengamanan Nataru, Polri didukung TNI, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, mitra kamtibmas dan stakeholder terkait. Operasi Lilin Krakatau 2023 akan berlangsung selama 12 hari mulai dari 22 Desember 2023 sampai dengan 2 Januari 2024," jelasnya.

Dalam rangka pengamanan Nataru, Polri bersama stakeholders terkait telah menerbitkan SKB (Surat Keputusan Bersama) tentang pembatasan operasional angkutan barang, penerapan rekayasa lalu lintas, pengendalian arus lalu lintas baik itu penyeberangan laut dan penundaan perjalanan.

"Khusus pada lokasi dan jalur menuju objek wisata, jangan sampai terjadi kemacetan, sediakan kantong-kantong parkir yang memadai, lakukan pengaturan jalur keluar masuk dan pengaturan lokasi pedagang agar masyarakat dapat berwisata dengan nyaman dan pedagang juga dapat tetap berdagang dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024, Polda Lampung mencatat ada 36 titik rawan macet di wilayah Lampung.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik mengatakan, Polda akan melakukan berbagai upaya guna mengantisipasi kemacetan saat lonjakan pemudik jelang Nataru.

Upaya yang dilakukan diantaranya melakukan rekayasa lalu lintas seperti pengalihan arus dan one way. “Rekayasa lalu lintas yang dilakukan seperti menerapkan sistem buka tutup, pengalihan arus, dan mungkin juga bisa one way," kata Umi, Jumat (15/12/2023).

Selain itu, saat terpantau di satu titik terjadi kemacetan, pihaknya akan langsung menurunkan tim guna mengurai kemacetan di lokasi tersebut.

"Ketika ada kemacetan, otomatis kita akan bergerak untuk bisa mengurainya dan menurunkan tim gatur lalin untuk mengurai kemacetan di sana," ucapnya.

 "Kita akan terus memantau pergerakan orang dan barang saat libur Nataru untuk mencegah agar tidak terjadi kemacetan. Kita juga akan melakukan monitoring di ruang TMC Polresta Bandar Lampung," lanjutnya.

Umi menjelaskan, berdasarkan data yang diperoleh Polda Lampung, terdapat 36 titik lokasi rawan macet di Lampung. "Ada 36 titik rawan macet baik di wilayah Polda maupun Polres, yang paling banyak di Polresta Bandar Lampung ada 5 titik yaitu di Jalan ZA Pagar Alam, Jalan Teuku Umar, Jalan Sultan Agung, Jalan RA Kartini dan Jalan Imam Bonjol," bebernya.

Lalu, beberapa titik rawan macet juga berada di Kabupaten Lampung Timur ada 4, Metro ada 3 titik, dan beberapa daerah lainnya,” katanya.

Umi memprediksi puncak arus mudik Nataru akan terjadi pada 23 Desember 2023 baik dari Sumatera ke Jawa atau Jawa ke Sumatera. “Karena Lampung ini kan perbatasan dan pintu gerbang pulau Sumatera, sehingga pergerakan  pemudik Nataru nanti cukup tinggi," imbuhnya.

Umi mengungkapkan, untuk puncak arus balik Nataru diprediksi akan berlangsung selama 3 kali. Arus balik pertama pada 26-27 Desember, arus balik kedua pada 29-30 Desember 2023 dan ketiga pada -2 Januari 2024.

Umi mengimbau kepada masyarakat yang hendak bepergian agar bisa mengatur jadwal keberangkatannya sehingga tidak memicu kemacetan.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung juga mengingatkan bahwa Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) dari Bakauheni ke Bandar Lampung (Balam) dan Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Lampung Barat (Lambar) rawan terjadi kecelakaan saat libur Nataru.  

Dishub Provinsi Lampung akan mendirikan beberapa posko serta menyiapkan petugas guna mengamankan arus mudik saat libur Nataru.

Kepala Dishub Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo mengatakan, posko tersebut akan didirikan di titik krusial seperti di Pelabuhan Bakauheni, Pos Gayam, Terminal Rajabasa serta daerah Pesawaran menuju tempat wisata.

"Kita akan mendirikan posko seperti di Bakauheni, Pos Gayam, Terminal Rajabasa untuk pengendalian angkutan dan arah ke tempat wisata. Khususnya ke Mutun yang kita jaga. Nanti poskonya di Simpang Teluk Betung antara ke Teluk Betung-Sukadanaham-Hanura," kata Bambang, Kamis (14/12/2023).

Ia mengatakan, Dishub Provinsi Lampung akan menyiapkan sekitar 60 hingga 80 petugas. Selain itu, akan ada bantuan petugas dari Dishub kabupaten/kota serta Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD).

"Untuk Nataru kita menurunkan sekitar 60 sampai 80 petugas dan itu akan ditambah kabupaten/kota. Kalau mereka rata-rata 20 sampai 30 orang, berarti berkisar antara 500 orang yang akan menyebar. Kekuatan kita ada Dishub Provinsi, BPTD dan Dishub Kabupaten/Kota," paparnya.

Bambang mengungkapkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dishub kabupaten/kota untuk dapat mendirikan posko di titik strategis untuk memperlancar arus mudik saat libur Nataru.

"Memang Nataru ini tidak seramai dengan angkutan lebaran. Tapi tetap kita antisipasi sehingga bisa dikendalikan," jelasnya.

Bambang mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan saat Nataru untuk waspada dan selalu berhati-hati guna meminimalisir terjadinya kecelakaan.

"Kadang kecelakaan itu tidak hanya human eror, tapi juga karena sarana prasarana juga berpotensi terutama sarana prasarana jalan yang kondisinya rusak. Kecelakaan yang terjadi itu biasanya karena menghindari lubang atau masuk lubang," ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya akan menambah pemasangan rambu-rambu lalu lintas terutama di jalan yang rawan terjadi kecelakaan. Pihak pengelola jalan tol juga akan menambah fasilitas rambu untuk mengurangi angka kecelakaan.

“Untuk titik jalan yang rawan terjadi kecelakaan dan harus diwaspadai ialah Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) dari Bakauheni hingga Bandar Lampung dan Jalan Lintas Barat (Jalinbar) menuju ke daerah Lampung Barat,” jelasnya.

Bambang menerangkan, spot jalan yang rawan kecelakaan itu banyak berada di jalan nasional.

“Pasca tarif jalan tol naik, itu terjadi 10 persen perpindahan moda khususnya angkutan darat dari jalan tol ke jalan nasional. Dan yang fatal itu antara Bakauheni ke Bandar Lampung karena jalannya dua jalur dan tidak dipisahkan oleh median jalan," imbuhnya.

Ia menambahkan, di wilayah Bakauheni sebelum masuk ke pelabuhan ada turunan panjang dan sering terjadi kendaraan mengalami rem blong.

“Kemudian di Tarahan dan juga jalan nasional ke arah Pesisir Barat itu juga harus diantisipasi," ucapnya. (*)

Editor