Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Rabu, 27 Desember 2023

Kreatif! Gereja Katolik Hati Kudus Kota Metro Buat Pohon Natal dari Limbah

Oleh ADMIN

Berita
Frater Tempas Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Metro, FX Hendri Firmanto. Foto: Berdikari.co

Berdikari.co, Metro - Gereja Katolik Hati Kudus Kota Metro merayakan Hari Natal tahun 2023 dalam suasana yang berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Perbedaannya, kali ini pohon Natal dibuat menggunakan limbah atau barang bekas dari plastik dan kayu.

Keberadaan pohon Natal tersebut mendapat apresiasi Walikota Metro Wahdi, saat acara ngopi dan silaturahmi bersama Forkompinda, FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) dan para pendeta se-Kota Metro di Pastoran Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Metro, Selasa (26/12/2023).

"Saya mengapresiasi adanya pohon natal yang dibuat dari bahan-bahan limbah. Ini adalah suatu bentuk kreatifitas untuk memanfaatkan barang-barang yang tidak terpakai lagi menjadi bermanfaat,” kata Wahdi.

Wahdi mengatakan, silaturahmi usai misa Natal ini dilaksanakan sebagai potret kekokohan persatuan keumatan yang ada di Bumi Sai Wawai.

Ia berharap seluruh masyarakat dapat terus bersinergi serta saling melindungi dalam kegiatan keagamaan apapun di Kota Metro.

"Kita harus jaga bersama-sama, saling melindungi, saling menyayangi, damai terus dan aman tentunya. Kegiatan keagamaan apapun, agama yang lainnya harus selalu menjaganya dengan baik dan itu yang harus kita lakukan," ucapnya.

Sementara itu, Frater Tempas Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Metro, FX Hendri Firmanto mengatakan, pohon natal tersebut dibuat dari limbah atau material barang bekas.

"Pohon natal ini kita buat dari limbah kayu dan limbah plastik. Ini bentuk kreativitas dari umat Kristiani. Terkadang barang bekas yang dianggap tidak ada gunanya, ternyata memiliki nilai seni yang tinggi, dan itu salah satunya," katanya.

Ia mengungkapkan, ada sekitar 30 pohon Natal yang dibuat menggunakan limbah kayu dan plastik. Masing-masing pohon Natal dibuat dengan ketinggian mencapai 1 meter.

"Pohon Natal dari limbah bekas di sini ada sekitar 30-an. Untuk tingginya bervariasi mulai dari 1 meter sampai 1,5 meter. Untuk biaya pembuatan pohon Natal dari limbah ini paling banyak hanya Rp200 ribu saja," ungkapnya.

Ia menerangkan, pohon Natal dari barang bekas tersebut dikerjakan sekitar satu minggu, dan terinspirasi dari banyaknya barang tidak terpakai yang ada di tengah masyarakat.

"Persiapan ini sudah dimulai sejak tanggal 15 sampai dengan tanggal 22 Desember 2023, dan itu sudah mulai dipasang. Dan ketika perayaan Natal dimulai kita sudah menikmati pohon Natal yang ada di sini," bebernya. (*)

Editor Sigit Pamungkas