Logo

berdikari Nasional

Sabtu, 06 Januari 2024

KA Turangga Tabrakan dengan KRL Bandung Raya, 4 Korban Tewas, 37 Penumpang Luka-luka

Oleh Redaksi

Berita
KA Turangga Tabrakan dengan KRL Bandung Raya. Foto: Ist.

Berdikari.co, Jakarta - Kereta Api (KA) Turangga dengan nomor perjalanan 65A bertabrakan dengan dan Kereta Api Commuter Line (KRL) Bandung Raya tujuan Padalarang-Cicalengka di petak jalan Cicalengka-Haurpugur kilometer 181 di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar),  pada Jumat (5/1/2024) pagi.

Akibatnya, sebanyak 4 korban meninggal dunia dan 37 penumpang kereta api mengalami luka-luka. "Untuk sementara korban meninggal dunia ada empat orang," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo, Jumat (5/1/2024).

Berdasarkan data Polda Jabar, keempat korban meninggal yakni masinis KA KRD Lokal Padalarang Cicalengka atas nama Julian Dwi Setiono, asisten masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka atas nama Ponisan, pramugara KA Turangga atas nama Andrian, dan pegawai PAM atas nama Enjang Yudi.

"Ada korban luka-luka 37 orang dievakuasi ke RSUD Cicalengka, RS AMC,RS Edelweis dan RS Sentosa," katanya.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyampaikan pemerintah ikut berduka cita kepada para korban dari kecelakaan kereta tersebut.

“Sepanjang laporan dari pak gubernur dan kapolda dan pangdam semuanya sudah ditandatangani dengan baik, dan dengan cepat," kata Muhadjir di lokasi kejadian, Jumat (5/1/2024).

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi juga menyatakan belasungkawa atas kecelakaan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung.

"Hari ini ada laka di Bandung, oleh karenanya saya atas nama pribadi dan atas nama Kementerian Perhubungan semuanya turut berduka," ujar Menhub.

Menurut Menhub, kecelakaan ini harus menjadi pelajaran yang berharga bagi para pemangku kepentingan agar meningkatkan keamanan dan pelayanan kepada masyarakat sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Kecelakaan itu adalah suatu pelajaran yang mahal bagi kita dan marilah kita bersama-sama mengimprove apa yang menjadi layanan kita semuanya," ucapnya

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal mengatakan, pihaknya telah mengirimkan tim teknis untuk mengamankan lokasi kecelakaan yang berada sekitar 800 meter sebelum sinyal masuk Stasiun Cicalengka, Jawa Barat.

"Guna menindaklanjuti dan mengevakuasi korban dari insiden ini, DJKA telah mengirimkan tim teknis untuk mengamankan lokasi kejadian," kata Rosal.

Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI), Didiek Hartantyo, menyampaikan permohonan maaf dan prihatin atas kejadian tabrakan kereta api. Dan pihaknya terus melakukan evakuasi.

"Untuk itu, kami harap masyarakat bisa memahami bahwa kami sedang melakukan investigasi bersama-sama KNKT," kata Didiek.

PT KAI menyebut ada 287 penumpang di KA Turangga dan 191 penumpang di KA Lokal Bandung saat kecelakaan terjadi.

Para penumpang yang selamat telah dievakuasi dan dibawa ke stasiun terdekat untuk melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi yang PT KAI sediakan.

"Untuk mengatasi perjalanan sejumlah rangkaian KA lainnya yang akan melintas di jalur tersebut, KAI tengah melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain," jelasnya.

VP Public Relation PT KAI, Joni Martius Kanah menambahkan, pihaknya dibantu oleh Provinsi Jawa Barat, TNI, Polri, Basarnas, Jasa Raharja, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan masih terus melakukan evakuasi terhadap kemungkinan korban tertinggal di kereta.

Joni mengaku, ada satu gerbong yang perlu dievakuasi secara serius karena posisinya melintang dan menukik ke arah persawahan, sehingga proses evakuasi membutuhkan waktu upaya yang lebih keras.

Joni menambahkan, bagi keluarga korban yang ingin mencari informasi atas kondisi insiden tersebut dapat menghubungi stasiun Bandung atau layanan call center KAI di 021 121

Joni menerangkan, kecelakaan terjadi saat kedua kereta sedang melintas ke tujuan masing-masing di KM 181 atau di antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka.

"Jadi memang ini terjadi tabrakannya antara rangkaian KA Turangga yang jalan dari arah Cicalengka dengan KA Bandung Raya yang meluncur dari Haurpugur. Jadi kedua kereta api itu tabrakannya di lintas di KM 181," ujarnya.

Adapun KA Turangga yang mengalami kecelakaan berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng tujuan Bandung. Sedangkan KA lokal Bandung Raya ini berangkat dari Stasiun Padalarang menuju Cicalengka.

Joni mengatakan, akibat kecelakaan ini jalur Selatan atau jalur rel antara Haurpugur-Cicalengka yakni dari Stasiun Bandung menuju Stasiun Tasikmalaya sampai dengan Stasiun Banjar tidak bisa dilalui. Karenanya, KAI melakukan rekayasa jalur dengan mengalihkan ke jalur utara.

"Kami upaya dengan jalur memutar, KA-KA yang lalui jalur Bandung, Tasikmalaya ke Banjar, lewat jalur utara," imbuhnya.

PT KAI  juga membatalkan 9 perjalanan kereta imbas tabrakan KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dan Commuter Line Bandung Raya di km 181+700. Dan ada 10 kereta api yang jalan memutar imbas kecelakaan tersebut.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah membentuk tim investigasi untuk melakukan penyelidikan terkait tabrakan antara KA Turangga dan KRL Bandung Raya. 

Menurut Kepala Subbagian Datin dan Humas KNKT,  Anggo Anurogo, pihaknya telah membentuk tim investigasi.

"Tim investigasi sudah dibentuk, dan dalam perjalanan menuju lokasi kejadian," ujar Anggo. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Sabtu 06 Januari 2024, dengan judul "KA Turangga Tabrakan dengan KRL Bandung Raya"

Editor Didik Tri Putra Jaya