Logo

berdikari Politik

Minggu, 07 Januari 2024

Bahas Politik Luar Negeri, Ganjar Pranowo: Kepentingan Nasional Harus Nomor Satu

Oleh Zainal Hidayat

Berita
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat pilpres di Istora, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024). Foto: Detik.com

Berdikari.co, Bandar Lampung - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyelenggarakan debat ketiga Pilpres 2024 di Istora, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024). Debat diikuti Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan, nomor urut 2 Prabowo Subianto, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Ketiga capres hadir didampingi oleh cawapres masing-masing, yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud Md. Debat capres kali ini dipandu oleh moderator Ariyo Ardi dan Anisha Dasuki.

Adapun tema debat adalah keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik dan politik luar negeri. Debat berlangsung dalam durasi waktu 120 menit.

Terdapat 6 segmen dalam debat ketiga ini yakni segmen pertama berisi  pembukaan, pembacaan tata tertib serta penyampaian visi, misi, dan program kerja.

Segmen kedua adalah pendalaman visi, misi, dan program kerja. Segmen ketiga pendalaman visi, misi, dan program kerja oleh moderator. Segmen keempat tanya jawab dan sanggahan. Segmen kelimatanya jawab dan sanggahan. Serta segmen keenam adalah penutup.

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mendapatkan giliran pertama menyampaikan visi, misi dan program kerja. Ganjar menyampaikan bahwa politik luar negeri adalah alat untuk negosiasi degan dunia luar. Kepentingan nasional harus nomor satu.

Politik luar negeri, kata Ganjar, jadi alat untuk memperbanyak lapangan kerja ini. Dengan adanya redefinisi politik luar negeri dengan kondisi kekinian sehingga bisa menggenjot investasi.

"Rakyat butuh bekerja, rakyat butuh lapangan kerja lebih banyak, investasi harus lebih banyak," ujar Ganjar

Atas dasar itu, Ganjar menyebut infrastruktur diplomasi perlu diperkuat. Ini diperlukan untuk membereskan masalah-masalah demi kepentingan ekonomi nasional.

"Ini penting karena kita perlu untuk memilih, memilah, dan memprioritaskan yang menjadi kekuatan, keinginan, dari bangsa dan negara ini," tuturnya. Di samping itu, kata Ganjar, hubungan internasional ini juga dibutuhkan untuk membawa UMKM ke kancah dunia. Langkah tersebut ia klaim sudah dilakukan di Jawa Tengah kala ia menjabat gubernur.

"Atau barangkali kepentingan UMKM yang mesti kita bawa ke dunia internasional, seperti praktik yang pernah kita lakukan di Jateng dan itu membuat masyarakat akan merasakan politik luar negeri jauh lebih baik," ujarnya. (*)

Editor Sigit Pamungkas