Berdikari.co, Bandar Lampung - Dirjen Bina
Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang juga menjabat Pj
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Agus Fatoni, akan kembali
mengaktifkan Bandara Gatot Subroto di Kabupaten Way Kanan sebagai tempat
penerbangan komersil. Hal itu terjadi setelah adanya kesepakatan antara
Provinsi Sumsel dan Lampung.
"Pengaktifan bandara ini akan berdampak
positif terhadap daerah sekitar, mulai dari ekonomi, pariwisata, interkoneksi
wilayah kawasan dan percepatan arus mobilitas barang dan jasa. Kalau kita lihat
sekilas, bandara ini sudah diresmikan dan juga pernah beroperasi pada 2019,
kemudian ada penerbangan saat itu, namun saat ini tidak ada penerbangan,"
ujar Fatoni saat memimpin Rapat Tindak Lanjut Pembahasan Pengoperasian dan
Penganggaran Bandara Gatot Subroto di Kemendagri, Jumat (5/1/2024).
Dengan operasionalnya bandara itu, beberapa wilayah perbatasan Sumsel seperti
Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur dan OKU Selatan akan mendapat
dampaknya. Masyarakat di sekitar wilayah itu tidak harus ke Bandara Sultan
Mahmud Badaruddin (SMB) II di Kota Palembang.
"Perjanjian kerja samanya (PKS) sudah disepakati. Ini merupakan bentuk
dukungan yang baik antara Pemda Sumsel dan Lampung. Jarak OKU Timur ke bandara
itu hanya 8 km, OKU Selatan 44 km, sementara dari OKU sekitar 48 km,"
jelasnya.
Ia menjelaskan, akan ada 3 rute
penerbangan di bandara ini, yakni Way Kanan-Jakarta, Way Kanan-Lampung dan Way
Kanan-Palembang.
Sementara itu, Bupati Way Kanan, Raden Adipati
Surya menilai pengoperasian Bandara Gatot Subroto akan berdampak baik bagi
wilayah sekitar. "Mudah-mudahan harapan baik kami ini akan
terwujud," kata Adipati.
Adipati mengatakan, pengoperasian kembali
Bandara Gatot Subroto dilakukan akan berdampak positif terhadap daerah sekitar
mulai dari peningkatan pertumbuhan di beberapa sektor diantaranya perekonomian,
pariwisata, interkoneksi wilayah kawasan, serta percepatan arus mobilisasi
barang dan jasa.
“Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Provinsi
Lampung dan Sumatera Selatan, maka dilakukan penandatanganan kesepakatan
bersama antara Pemerintah Kabupaten Way Kanan, Pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ulu, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, Pemerintah Kabupaten OKU
Timur, dan Pemerintah Kabupaten OKU Selatan tentang gerakan membangun
Martapura, Baturaja, Way Kanan, Lampung Barat, dan Muara Dua,” jelasnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) OKU Selatan,
Rahmatullah juga mendukung penuh pengaktifan penerbangan komersial Bandara
Gatot Subroto. Menurutnya, ini akan memberikan dampak yang baik bagi pariwisata
OKU Selatan.
"Pengoperasian Bandara Gatot Subroto menjadi komersil sangat berdampak
baik bagi daerah sekitar termasuk bagi Kabupaten OKU Selatan," ujarnya.
Dalam rakor ini juga dihadiri pihak maskapai
Lion Air, Dirjen Perhubungan Darat dan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian
Perhubungan (Kemenhub).
Diketahui, Bandara Gatot Subroto di Kabupaten Way Kanan sempat resmi dibuka
untuk penerbangan komersial oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada 6 April
2019.
Namun, Bandara Gatot Soebroto resmi beroperasi
pada 30 November 2020, bekerjasama dengan PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi
Air). Saat itu hanya pesawat
jenis ATR yang dapat mendarat di Bandara Gatot Subroto. Penerbangan hanya
dilakukan satu kali dalam satu minggu. Namun, penerbangan di bandara ini
disetop saat terjadi pandemi Covid-19. (*)