Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Selasa, 13 Februari 2024

Harga Beras di Pasar Tradisional Melonjak, Stok Beras di Bulog Lampung 17.711 Ton

Oleh Redaksi

Berita
Harga Beras di Pasar Tradisional Melonjak. Foto: Siti

Berdikari.co, Bandar Lampung - Harga beras di beberapa pasar tradisional Bandar Lampung terus mengalami kenaikan. Saat ini harga beras medium sudah menyentuh Rp15 ribu per kilogram (kg).

Berdasarkan pantauan di Pasar Kangkung Bandar Lampung pada Senin (12/2/2024), harga beras medium merek RD dijual Rp13.500 per kg, merk Rojolele dijual Rp15.000 per kg, merk SPR dijual Rp13.000 per kg dan beras Bulog dijual dengan harga Rp10.900 per kg.

Kemudian di Pasar Tugu, beras medium dengan merk RD dijual Rp13.200 per kg, merk Rojolele dijual Rp15.200 per kg, Merk SPR dijual Rp11.000 per kg dan beras Bulog dijual Rp10.400 per kg.

Di Pasar Panjang, harga beras juga mengalami kenaikan. Beras medium dengan merk Rojolele dijual dengan harga Rp14.000 per kilogram.

"Harga beras memang terus merangkak naik. Saat ini harganya sudah mencapai Rp14 ribu per kilonya. Kalau minggu kemarin belum sampai Rp14 ribu, masih Rp13 ribu. Jadi kenaikannya sekitar Rp1.000 per kilo,” kata Budi (43), seorang pedagang beras di Pasar Panjang, Senin (12/2/2024).

Budi mengungkapkan, harga beras akan terus mengalami kenaikan mengingat tidak terlalu lama lagi akan memasuki bulan ramadhan dan hari raya idul fitri.

"Sepertinya ini akan terus naik ya harganya. Apalagi kan sebentar lagi sudah mau lebaran. Paling nanti setelah lebaran baru bisa turun," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung, Evie Fatmawaty mengatakan, untuk menekan harga beras di pasaran, pemerintah daerah telah menyiapkan kegiatan operasi pasar.

"Untuk kegiatan operasi pasar akan dilaksanakan di semua kabupaten/kota. Tapi sekarang ini kita dibatasi dulu, setelah pelaksanaan pemilu baru kita akan jalankan lagi," kata Evie.

Ia menjelaskan, Pemprov Lampung telah memberikan subsidi beras kepada masyarakat dengan jumlah sebanyak 1.000 ton, dan sampai saat ini masih tersisa 236.865 kilogram (236 ton).

"Subsidi beras yang 1.000 ton itu masih  ada sisa 236.865 kilogram. Dan itu memang kita cadangkan stok untuk puasa dan lebaran. Kita harus antisipasi karena pertengahan Maret kita sudah ramadhan," katanya.

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto menerangkan, ketersediaan beras masih mencukupi dan aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

"Untuk ketersediaan beras di Lampung tidak perlu dikhawatirkan karena memang masih dalam kondisi yang terkendali," kata Fahrizal.

Fahrizal mengatakan, jika ada pembatasan pembelian beras yang dilakukan oleh sejumlah ritel modern merupakan salah satu strategi untuk menghindari adanya panic buying yang dilakukan oleh masyarakat. 

"Jadi dibatasi itu tapi sebenarnya barangnya ada. Bisa juga ini langkah untuk mengendalikan jangan sampai ada panic buying dan lain-lain. Karena kalau ada panic buying ini bisa merusak," jelasnya.

Fahrizal mengatakan, Kemendagri telah memberikan penekanan kepada pemerintah daerah untuk mewaspadai stok pangan setelah adanya peralihan musim dari kemarau ke penghujan.

"Ada penekanan juga dari Mendagri untuk dapat mewaspadai stok pangan. Ini karena kita baru selesai musim kering dilanjutkan ke musim basah. Dan banyak terjadi banjir seperti di Mesuji dan Tulang Bawang. Ini kemungkinan akan mengurangi produksi," jelasnya.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung, Bambang Prihatmoko mengatakan, hingga saat ini stok beras yang berada di gudang Bulog sebanyak 17.711 ton.

"Untuk stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini sebanyak 17.711 ton. Dan jumlah ini cukup hingga lebaran nanti," jelasnya.

Bambang mengatakan, untuk penyaluran beras SPHP hingga saat ini telah terealisasi sebanyak 4.728 ton dengan jumlah outlet penjualan beras SPHP sebanyak 884 outlet.

"Kalau untuk realisasi penyaluran bantuan pangan 2024 sebanyak 8.368 ton atau 33,62 persen dari 3 alokasi bulan Januari sampai Maret. Untuk alokasi Januari sudah 100 persen, Februari 0,43 persen dan Maret 0,43 persen," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, Edisi Selasa 13 Februari 2024, dengan judul "Harga Beras di Pasar Tradisional Terus Melonjak"

Editor Didik Tri Putra Jaya