Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Selasa, 13 Februari 2024

KPPU Temukan Kelangkaan Beras pada Ritel Modern di Lampung

Oleh Redaksi

Berita
KPPU Temukan Kelangkaan Beras pada Ritel Modern di Lampung. Foto: Ist.

Berdikari.co, Bandar Lampung - Kantor Wilayah II Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) temukan adanya kelangkaan beras pada ritel modern di Provinsi Lampung.

Kepala Kantor Wilayah II KPPU, Wahyu Bekti Anggoro menjelaskan, berdasarkan inspeksi mendadak (sidak) terhadap 7 ritel modern, KPPU mendapati tidak tersedianya komoditas beras.

Wahyu mengatakan, sidak dilakukan dalam rangka mengantisipasi adanya permainan harga dan penahanan pasokan oleh pelaku usaha tertentu serta stabilitas komoditas di Provinsi Lampung jelang bulan Ramadan.

"Kelangkaan beras pada ritel modern di Lampung mulai terjadi sejak minggu kedua bulan Februari 2024. Kelangkaan terjadi karena produsen beras tidak mendistribusikan beras kepada ritel modern dengan alasan harga,” kata Wahyu dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/2/2024).

Wahyu menerangkan, ritel modern tidak bisa menjual beras di atas harga eceran tertinggi (HET). Sedangkan harga jual di tingkat produsen sudah berada di atas HET.

"Sidak ini dilakukan guna menekankan kepada pelaku usaha untuk berhati-hati dalam menaikkan atau menentukan harga komoditas pangan yang berdampak langsung kepada masyarakat,” jelasnya.

Wahyu juga mengingatkan kepada pelaku usaha untuk memperhatikan ketentuan Undang-Undang No. 5 Tahun 1999, terlebih jika ada potensi kartel di baliknya.

Ia mengungkapkan, KPPU sebelumnya telah memutus perkara kartel terkait pangan diantaranya kartel bawang putih (2013), kartel daging sapi (2016), kartel minyak goreng (2022), dan kartel daging ayam.

"Perilaku kartel pelaku usaha tersebut berupa adanya kesepakatan di antara pelaku usaha yang melakukan kartel komoditas pangan dalam menaikkan harga secara serentak dan mengatur jumlah pasokan barang yang beredar di pasaran,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi membantah kelangkaan pasokan beras yang terjadi di toko ritel belakangan ini imbas program bantuan pangan Presiden Jokowi. "Bantuan ini tidak mempengaruhi itu," katanya di Komplek Istana Negara, Senin (12/2/2024).

Arief mengatakan, pasokan beras ke toko ritel seret belakangan ini karena mereka kesulitan mendapatkan suplai beras premium kemasan 5 kilogram.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N Mandey mengatakan, kesulitan ini dipicu masa panen yang belum datang. Pasalnya, masa panen diperkirakan baru terjadi pada pertengahan Maret 2024.

Selain itu, lanjut dia, kesulitan juga terjadi akibat beras tipe medium (SPHP) yang diimpor pemerintah belum masuk hingga saat ini.

"Akibat kelangkaan pasokan itu sejumlah toko ritel harus membatasi penjualan beras mereka,” jelasnya. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, Edisi Selasa 13 Februari 2024, dengan judul "KPPU Temukan Kelangkaan Beras pada Ritel Modern di Lampung"

Editor Didik Tri Putra Jaya