Berdikari.co, Bandar Lampung - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pihaknya terus mempercepat proses penanaman padi di Indonesia. Apalagi kelangkaan beras sedang terjadi di pasar saat ini.
Amran menyatakan pihaknya mengusahakan untuk terus menanam padi minimal 1 juta hektare sejak Desember 2023 hingga saat ini. Di bulan Desember 2023 ada luas tanam 1,5 juta hektare, di Januari 2024 ada 1,7 juta, dan di bulan ini targetnya 1,5 juta. Maka hingga akhir Februari rencananya ada 4,7 juta hektare luas lahan yang ditanami.
"Yang kita tanam dari Desember sekarang yang standing crop itu 1.5 juta hektare, tambah 1.7 juta berarti 3.2 juta mudah-mudahan minimal bulan ini 1-1.5 juta hektare," ungkap Amran di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2024) dikutip dari Detik.com.
Amran menyebut per hektarenya kemungkinan akan bisa memproduksi sebesar 5-8 ton gabah. Pada akhirnya, dia bilang di akhir Maret targetnya minimal 3 juta ton beras bisa diproduksi dari total luas lahan yang ditanami.
"Estimasi kalau kita tidak meleset lah 3-3,5 juta ton (akhir Maret)," beber Amran.
Dia menjelaskan Kementan akan mempercepat tanam di Pulau Jawa dan Lampung karena produksi di dua kawasan itu mencapai 70% total produksi beras di Indonesia.
"Kami baru pulang dari Jateng jadi kita melakukan percepatan tanam di Jateng, Jatim, Jabar di Luar Jawa, Lampung, Sumsel, Sumut, Sulsel, NTB. Jadi kita fokus pada lumbung padi Indonesia," ungkap Amran.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023, luas panes padi di Tanah Air mencapai 10,20 juta hektare dengan produksi gabah kering giling (GKG) sekitar 53,63 juta ton. Dan jumlah itu, produksi beras nasional diperkirakan mencapai 30,90 juta.
Berdasarkan survei Kerangka Sampel Area (KSA) oleh BPS per Oktober lalu, daerah penghasil padi terbesar di Indonesia didominasi oleh Pulau Jawa. Jawa Timur menempati peringkat pertama, diikuti oleh Jawa Barat, kemudian Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, dan Lampung sendiri berada di urutan keenam.
Produksi padi di Lampung pada 2023 mencapai 2,73 juta ton GKG. Menurut catatan BPS, jumlah tersebut naik 40,62 ribu ton atau 1,51 persen dibanding produksi padi pada 2022. Produksi beras Lampung pada tahun 2023 diperkirakan 1,57 juta ton. (*)