Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Kamis, 22 Februari 2024

BKSDA Bakal Tinjau Lokasi Serangan Harimau di Kecamatan Suoh dan BNS Lambar

Oleh Echa wahyudi

Berita

Berdikari.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) meminta, masyarakat di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) waspada dan membatasi aktivitas perkebunan diwilayah setempat.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala DLH Lampung Barat, M Henri Faisal menanggapi, insiden salah seorang warga yang tewas akibat serangan harimau sumatera saat melakukan aktivitas di perkebunan, pada Rabu (21/2/2024).

Henri mengimbau, masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di jam rawan tepatnya pada sore hingga malam hari. Saat ini, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait menindaklanjuti permasalahan konflik satwa dan manusia itu.

"Kita mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas perkebunan sore hingga malam hari, terlebih kondisi saat ini warga harus lebih waspada dan berhati-hati saat menjalankan aktivitas," kata Henri kepada wartawan, Kamis (22/2/2024).

"Kita juga saat ini terus berkoordinasi dengan pihak BKSDA dan pihak TNBBS Resort Suoh untuk mencarikan solusi terkait permasalahan ini," sambungnya.

BACA JUGA: Ngeri, Warga BNS Lambar Diduga Tewas Diserang Harimau dengan Kondisi Tubuh Tak Utuh

Sementara itu Kepala TNBBS Resort Suoh, Sulki mengatakan, bahwa pihak BKSDA akan turun ke lokasi tempat serangan hewan buas tersebut, untuk menindaklanjuti permasalahan konflik harimau yang terjadi diwilayah setempat.

"Tim dari BKSDA turun hari ini, Kamis (22/2/2024) dan akan membawa peralatan lengkap termasuk perangkap satwa untuk mengevakuasi satwa yang diduga kerap teror warga itu menghindari hal yang tidak diingkan," kata Sulki.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil analisa dari tim BBTNBBS, Bidang Wilayah II Liwa, Resort Suoh bersama tim WRU dan tim gabungan lainnya, harimau yang meneror warga itu jumlahnya lebih dari satu ekor.

Hal itu berdasarkan jejak kaki yang ditemukan setidaknya di dua lokasi berbeda dan hasil kamera trap yang terpasang di lokasi Gunarso (47) warga Pemangku Sumber Agung II, Pekon Sumber Agung, Kecamatan Suoh yang tewas diserang harimau beberapa waktu lalu.

"Melihat jejak kaki dan juga hasil rekaman dari kamera trap yang berdurasi sekitar dua menit, bisa dipastikan Gunarso tewas diterkam harimau, dari jejak kaki dan lokasi yang  berjauhan dari lokasi sebelumnya maka  kami meyakini itu harimau," pungkasnya. (*)

Editor Yugo Dwi Prasetyo