Berdikari.co, Lampung Barat - Pemerintah Provinsi Lampung
mengalokasikan anggaran sebesar 37,8 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) dan 24,8 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) untuk program pembangunan di Lampung Barat di tahun
2024.
Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang
Hukum dan Politik, Ganjar Jationo, saat hadiri Muyawarah Rencana Pembangunan
(Musrenbang) tingkat Kabupaten yang dipusatkan di Lamban Pancasila, Kelurahan
Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Senin (4/3/2024).
Ganjar mengatakan jika anggaran tersebut dialokasikan untuk
seluruh sektor pembangunan antara lain sektor infrastruktur, pendidikan,
kesehatan dan lain-lain. Ia menyebutkan salah satu sektor infrastruktur yang
dibangun yaitu Rekonstruksi Jalan Ruas Pekon Balak - Suoh.
"Kemudian rehabilitasi jembatan di Kabupaten Lampung
Barat, rehabilitasi jaringan Irigasi permukaan di Pekon Pura Mekar dan Pekon
BandarAgung, kemudian pembangunan Tanggul Sungai untuk Perkuatan Tebing Sungai
Pekon Bumi Hantatai," kata dia saat Musrenbang.
Selanjutnya untuk Pengelolaan Dana BOS, rehabilitasi dan pembangunan
sarana serta prasarana utilitas sekolah dan penyediaan fasilitas pelayanan
sarana dan prasarana alat Kesehatan serta penyediaan layanan Kesehatan untuk
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP).
Dalam kesempatan tersebut Pj Bupati Lampung Barat Nukman
mengatakan, tema pembangunan tahun 2025 dari Pemerintah Pusat hingga kabupaten,
difokuskan pada ketahanan ekonomi, ketahanan ekonomi dalam konteks makro adalah
kemampuan dalam menjaga kestabilan pertumbuhan ekonomi
"Serta memelihara kelangsungan standar hidup bagi
seluruh penduduknya melalui pembangunan ekonomi yang berkualitas dengan tetap
memelihara kemandirian ekonomi. Tema pembangunan yakni memperkuat kapasitas
sumber daya manusia dan ketahanan ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya.
Menurut Nukman, ketahanan ekonomi memerlukan perpaduan
kerjasama lintas sektor, lintas pelaku, dan lintas wilayah serta dilaksanakan
melalui berbagai strategi, salah satunya adalah ekonomi hijau yang bertujuan
mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
"Ini menjadi kewajiban kita bersama untuk
mempersiapkannya, agar terbentuk sumberdaya manusia Lampung Barat yang memiliki
integritas, produktif, berdaya saing, dan adaptif terhadap tuntutan global.
mencetak generasi milenial yang mampu menjadi agen perubahan yang
responsif," imbuhnya.
Ia menambahkan kualitas sumberdaya manusia ditunjukan dari
angka indeks pembangunan manusia (IPM) Lampung Barat Tahun 2023 sebesar 71,72
poin atau naik sebesar 3,33 poin dari tahun sebelumnya, dan menempati peringkat
ke-6 dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung.
Angka IPM Lampung Barat masuk dalam katagori tinggi,
indikator perekonomian merupakan tolak ukur keberhasilan daerah dalam mengelola
sumberdaya unggulan wilayahnya secara berkualitas dan potret dari kesejahteraan
masyarakat atas imbal balik dari sumberdaya yang dikelolanya.
Pertumbuhan ekonomi Lampung Barat tahun 2023 tumbuh sebesar
4,10 persen dimana pertumbuhan ekonomi Lampung Barat masih dibawah pertumbuhan
ekonomi Provinsi Lampung yaitu sebesar 4,28 persen, pendapatan perkapita pada
tahun 2023 sebesar 27,30 juta rupiah.
"Lampung Barat walaupun kaya potensi sumberdaya alam,
tapi wilayahnya sebagian besar merupakan kawasan hutan lindung dan rawan akan
resiko bencana, baik bencana gempa bumi dan longsor, maupun bencana sebagai
akibat perubahan iklim," kata Nukman.
Kondisi tersebut yang kadang menjadikan Lampung Barat
dianggap daerah yang tidak kondusif untuk pembangunan ekonomi dan investasi.
"Kami berharap musrenbang yang kita hadiri haruslah mampu menjawab
tantangan untuk pembangunan daerah tahun 2025," pungkasnya. (*)