Berdikari.co, Bandar Lampung - Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Provinsi Lampung mencatat sejak periode bulan Januari hingga
Februari 2024 sudah terjadi 22 kali bencana di daerah setempat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Provinsi
Lampung, Tezza Negoro mengatakan, jika bencana alam yang terjadi di Lampung
tersebut seperti angin kencang dan juga banjir.
"Sampai dengan bulan Februari berdasarkan catatan kami
ada 22 kejadian bencana alam. Dimana ada 7 kejadian pada Januari dan 15
kejadian pada Februari," kata dia saat dimintai keterangan, Rabu
(6/3/2024).
Pada kesempatan tersebut ia merincikan bahwa bencana alam
yang terjadi pada Januari, terdapat 5 kejadian merupakan banjir dan 2 kejadian
merupakan angin kencang.
"Kalau banjir itu terjadi di Bandar Lampung 1 kejadian,
Mesuji 3 kejadian dan Lampung Tengah 1 kejadian. Dan yang banjir ini terdapat
satu korban jiwa," jelasnya.
Sementara itu untuk angin kencang sendiri tercatat terjadi di
Lampung Selatan sebanyak 2 kejadian. Akibat peristiwa tersebut menyebabkan 15
rumah rusak ringan.
"Untuk di bulan Februari tercatat 15 kali kejadian
bencana. Dan ini didominasi oleh banjir," katanya lagi.
Dimana untuk banjir tercatat terjadi di Bandar Lampung
sebanyak 2 kejadian, Pesawaran 1 kejadian, Lampung Selatan 5 kejadian, Lampung
Tengah 1 kejadian dan Tulang Bawang 2 kejadian.
"Akibat banjir ini ada 24 rumah yang mengalami rusak
ringan. Selain banjir, pada bulan Februari juga tercatat terjadi angin kencang
di Mesuji, Lampung Timur, Tulang Bawang dan Metro," sambungnya.
Akibat angin kencang tersebut menyebabkan 3 rumah warga
mengalami rusak sedang dan ada 6 rumah yang mengalami rusak berat.
"Kami juga mencatat adanya bencana banjir dan tanah
longsor di Pesawaran. Kejadian ini menyebabkan satu rumah rusak berat,"
jelasnya.
Seperti diketahui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Provinsi Lampung mencatat sudah ada tujuh kabupaten/kota didaerah setempat yang
menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi.
Bencana hidrometeorologi sendiri adalah bencana yang
diakibatkan oleh adanya aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan,
temperatur, angin dan kelembapan.
Sementara bentuk dari bencana hidrometeorologi sendiri berupa
kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang
dingin, hingga gelombang panas.
Ke tujuh daerah tersebut ialah Kabupaten Lampung Selatan,
Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Utara, Mesuji, Tulang Bawang dan Kota
Bandar Lampung. (*)