Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Selasa, 14 Mei 2024

Bertahun-tahun Tak Diperbaiki, Warga Karang Pucung Lamsel Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak

Oleh Redaksi

Berita
Kecewa sudah bertahun-tahun tidak diperbaiki, warga menanam pohon pisang di jalan rusak di Desa Karang Pucung, Kecamatan Way Sulan, Lampung Selatan. Foto: Ist

Berdikari.co, Lampung Selatan - Kecewa sudah bertahun-tahun tidak diperbaiki, warga menanam pohon pisang di jalan rusak di Desa Karang Pucung, Kecamatan Way Sulan, Lampung Selatan (Lamsel).

Edy, warga setempat mengatakan, aksi menanam pohon pisang di jalan rusak tersebut sebagai bentuk protes kepada Pemda Lamsel. Warga kecewa karena jalan yang sudah rusak bertahun-tahun itu hingga kini belum pernah diperbaiki.

“Di ruas jalan rusak itu sudah banyak memakan korban. Banyak warga mengalami kecelakaan karena buruknya infrastruktur jalan yang menjadi akses transportasi utama masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari,” kata Edy, Minggu (12/5/2024).

"Aksi tanam pohon pisang di jalan itu merupakan kesengajaan warga sebagai bentuk protes. Karena jalan yang rusak tak kunjung adanya perbaikan oleh pemerintahan saat ini," lanjutnya.

Ia mengungkapkan, selama ini sudah banyak pengendara roda dua jatuh dan terperosok masuk lubang saat melintasi jalan rusak itu. “Kami ingin tahun kapan jalan rusak itu diperbaiki? Apakah menunggu sampai jatuh korban jiwa seperti tahun sebelumnya," tegasnya.

Edy menjelaskan, jalan semakin rusak karena saat hujan turun badan jalan tergenang air sehingga  mirip kubangan. "Ditambah tidak ada saluran air yang memadai mengakibatkan ruas jalan semakin hancur saat musim hujan,” ujarnya.

Edy mengatakan, jika jalan rusak terus dibiarkan bisa dipastikan kerusakan akan semakin parah. “Saat ini saja jalan sudah mirip kubangan kerbau. Kami berharap pemerintah daerah bisa tergerak hatinya untuk segera memperbaiki jalan ini," imbuhnya.

Fikri, warga lainnya menuturkan, jalan rusak di Desa Karang Pucung sudah berlangsung bertahun-tahun dan hingga kini belum ada perbaikan.

"Karena tidak pernah merasa diperhatikan jadi warga kesal lalu a sepakat untuk menanam pohon pisang di lokasi jalan rusak. Dengan adanya aksi ini diharapkan jalan segera diperbaiki. Ini sebagai bentuk protes kami sebagai masyarakat ke pemda," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, jalan rusak di Desa Bumi Restu, Kecamatan Palas, Lampung Selatan (Lamsel), menghambat distribusi hasil pertanian milik warga. Sebuah kendaraan truk muat puluhan karung padi terguling saat melintasi jalan rusak di wilayah setempat.

Triwidi Wismoko, warga setempat menuturkan, truk mengangkut puluhan padi itu terguling saat melintasi jalan berlubang di Desa Bumi Restu pada Rabu (8/5/2024) pukul 17.30 WIB.

"Saat melintas di jalan rusak truk hilang keseimbangan karena terjebak masuk jalan berlubang hingga akhirnya terguling mengakibatkan muatan karung berisi padi tumpah ke jalan,” kata Triwidi, pada Rabu (8/5/2024).

Triwidi mengungkapkan, kecelakaan yang terjadi di ruas jalan tersebut bukan kali pertama. Sudah banyak kendaraan roda dua maupun roda empat yang mengalami kecelakaan di sepanjang jalan itu hingga mengakibatkan pengendara mengalami luka-luka.

"Sering kecelakaan di sini karena memang jalannya rusak parah dan sama sekali belum ada perhatian dari pemerintah daerah untuk memperbaiki. Pemerintah seolah tutup mata dengan kondisi ini," ungkapnya.

Ia mengatakan, selama ini tidak ada kepedulian dari bupati untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak di wilayah setempat.

"Padahal dalam APBD sudah disiapkan anggaran untuk perbaikan jalan rusak. Kalau Bupati mau sebenarnya jalan rusak parah ini bisa selesai dalam waktu setahun saja," tegasnya.

Triwidi mengungkapkan, pada masa pemerintahan Bupati Rycko Menoza sangat memperhatikan perbaikan infrastruktur jalan rusak sehingga langsung mendapatkan penanganan.

"Yang kami sayangkan tahun ini jalan rusak menghubungkan Bumidaya, Bumiasih, Bumirestu hingga Pulau Jaya tidak masuk dalam program perbaikan melalui APBD. Padahal saat ini mulai musim panen raya padi di Rawa Sragi," imbuhnya

Warga lainnya, Iwan menuding pemerintah daerah egois karena tidak memperhatikan kepentingan masyarakat bawah. Padahal, sudah jelas kerusakan jalan terjadi selama bertahun-tahun dan sudah banyak korban.

"Jangan sampai menunggu ada korban jiwa baru diperbaiki. Jangan hanya datang pas ada maunya saja ke masyarakat. Pemerintah harus peka, harus peduli terhadap masyarakat di bawah. Jangan tutup mata," imbuhnya.

Sekadar diketahui, total jalan rusak berat di Kabupaten Lamsel saat ini sepanjang 230 kilometer. Butuh anggaran Rp500 miliar untuk memperbaikinya, namun Pemkab Lamsel hanya mengucurkan Rp75 miliar.

Pemkab Lamsel sepertinya belum memprioritaskan perbaikan infrastruktur jalan melalui APBD TA 2024. Dari total anggaran APBD senilai Rp2,3 triliun, Pemda hanya mengucurkan anggaran untuk perbaikan jalan rusak sekitar Rp75 miliar.

Padahal, keberadaan infrastruktur jalan yang layak dilintasi sangat vital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan pendapatan/kesejahteraan masyarakat.

Kabid Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lamsel, Hasanuddin mengatakan, total jalan kabupaten di wilayah Lamsel ada sepanjang 1.024 kilometer, dan sekitar 230 kilometer kini mengalami kerusakan berat serta memerlukan perbaikan segera.

"Panjang jalan rusak berat di wilayah Lamsel saat ini kurang lebih 230 kilometer, dan memerlukan anggaran perbaikan sekitar Rp500 miliar," kata Hasanuddin, Senin (6/5/2024).

Ia mengakui, keterbatasan anggaran menjadi kendala utama bagi Dinas PUPR untuk melakukan perbaikan seluruh jalan milik kabupaten yang saat ini rusak berat.

“Tahun ini Dinas PUPR mendapat alokasi anggaran di bawah Rp100 miliar untuk perbaikan jalan. Mungkin nilainya sekitar itu Rp75 miliar. Itu hanya untuk perbaikan jalan rusak sekitar 30 kilometer," tuturnya.

Hasanuddin mengungkapkan, tahun ini Dinas PUPR tidak mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki jalan rusak menghubungkan Kecamatan Katibung dan Merbau Mataram yang viral di media sosial.

“Jalan rusak di Desa Pardasuka, Kecamatan Katibung, dan Pasar Suban, Kecamatan Merbau Mataram, tidak dianggarkan perbaikannya pada tahun 2024 ini,” jelasnya.

Ia menerangkan, program perbaikan ruas jalan tersebut akan masuk dalam APBD, DAK atau Inpres jalan daerah melalui Musrenbang tahun 2024. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Selasa 14 Mei 2024, dengan judul "Bertahun-tahun Tak Diperbaiki, Warga Karang Pucung Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak"

Editor Didik Tri Putra Jaya