Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Kamis, 16 Mei 2024

Pasien BPJS Masih Sulit Dapat Kamar di RS Urip Sumoharjo, Belasan Pasien Antre Berjam-jam Ruang IGD

Oleh Redaksi

Berita
Sejumlah pasien didampingi keluarganya sedang antre di ruang IGD Rumah Sakit Urip Sumoharjo untuk giliran mendapatkan kamar perawatan, pada Rabu (15/5/2024). Foto: Yudi/berdikari.co

Berdikari.co, Bandar Lampung - Pasien dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan hingga kini masih sulit mendapatkan kamar perawatan di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung.

Sejumlah pasien harus rela menunggu berjam-jam di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) sampai bisa mendapatkan kamar untuk rawat inap.

WT, warga Bandar Lampung mengatakan, ia mendampingi ibunya sudah menunggu selama 6 jam belum juga mendapatkan kamar perawatan.

"Ibu yang sakit, penyakit tua. Ini masih menunggu giliran dapat kamar. Dari subuh tadi belum juga ada kamarnya, sudah 6 jam lebih," kata WT saat ditemui di ruang IGD Rumah Sakit Urip Sumoharjo, Rabu (15/5/2024).

WT mengungkapkan, sudah mencoba menanyakan ke perawat kapan bisa mendapatkan kamar untuk ibunya. Namun, perawat yang bertugas berdalih kamar rawat inap sedang penuh.

"Tadi perawat bilangnya kamar penuh, tapi gak tahu penuh beneran atau tidak? Kalau di cek gak mungkin penuh semua. Mungkin karena saya pakai BPJS kelas 3, jadi mereka duluin yang kelas menengah ke atas,” ungkapnya.

Keluarga pasien lainnya menuturkan, cukup sulit untuk mendapatkan kamar rawat inap di Rumah Sakit Urip Sumoharjo.

"Saudara saya dirawat di sini karena demam tinggi gak turun-turun. Lalu saya antarkan saudara itu berobat ke Rumah Sakit Urip Sumoharjo. Masuk IGD magrib tapi tidak bisa langsung dapat kamar,” ungkap Wati.

Ia mengungkapkan, karena tidak dapat kamar juga akhirnya saudaranya terpaksa tidur di ruang IGD. “Saudara saya itu dapat kamar baru besoknya sekitar jam 14.00 WIB,” ujarnya.

Wati menerangkan, hari pertama saudaranya dirawat, ada pasien di sebelahnya yang meninggal dunia dan langsung dibawa pulang keluarganya.

"Pasien meninggal langsung dipulangkan saat itu juga dan tempat tidurnya kosong. Anehnya, tempat tidur yang pernah ditempati pasien yang meninggal itu tetap kosong besoknya. Padahal di ruang IGD banyak pasien yang menunggu untuk mendapatkan kamar," imbuhnya.

Pantauan di ruang IGD Rumah Sakit Urip Sumoharjo pada Rabu (15/5/2024) pagi, tampak belasan pasien didampingi keluarganya harus antre menunggu giliran mendapatkan kamar perawatan.

Seorang perawat saat dihubungi mengatakan, kamar yang ada dalam keadaan penuh. "Penuh mas, belum ada pasien yang dipulangkan jadi ditunggu dulu. Keluarga juga boleh cek rumah sakit lain dulu," kata perawat.

Sementara itu, Humas RS Urip Sumoharjo, Lia mengatakan, saat ini kamar perawatan memang dalam keadaan penuh. Namun, pihaknya tidak bisa menolak pasien yang ingin dirawat di RS Urip Sumoharjo.

"Memang saat ini RS Urip Sumoharjo tempat tidur pasiennya dalam keadaan penuh. Pasien yang baru datang ini tidak bisa dibendung dan tidak mungkin kami menolak pasien yang ingin dirawat di sini," kata Lia, Rabu (15/5/2024).

Lia menjelaskan, pihak rumah sakit telah memberlakukan prosedur dengan baik dimana saat pasien tiba di ruang IGD terlebih dahulu diberikan edukasi dengan menyampaikan keadaan kamar dalam kondisi penuh.

“Pasien kita arahkan agar menunggu atau mencari rumah sakit lain. Kemudian pihak keluarga pasien menyetujui dengan menandatangani untuk permintaan dirawat di sini saja," katanya.

Setelah itu, lanjut Lia, pasien langsung diberikan pertolongan emergency awal dengan memberikan infus terlebih dahulu sembari menunggu ada kamar perawatan yang sudah bisa digunakan oleh pasien selanjutnya.

Ditanya terkait cerita seorang pasien yang dirawat bahwa ada tempat tidur di sebelahnya yang kosong karena pasien meninggal dunia, Lia tidak membantahnya. Ia mengatakan, ada kemungkinan kamar tersebut diperuntukkan sebagai kamar isolasi

"Untuk hal itu ada kemungkinan bahwa peruntukannya sebagai ruang isolasi. Jadi rumah sakit tidak mungkin menolak pasien," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Komisi V DPRD Provinsi Lampung mengkritik pelayanan Rumah Sakit Urip Sumoharjo yang masih membedakan pasien umum dan pasien BPJS Kesehatan.

Hal itu terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar Komisi V DPRD Lampung dengan manajemen Rumah Sakit Urip Sumoharjo yang berlangsung di ruang rapat Komisi V, pada Senin (13/5/2024).

Ketua Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Yanuar Irawan mengatakan, RDP dilaksanakan guna menindaklanjuti keluhan dari masyarakat yang merasa dibedakan saat berobat menggunakan BPJS Kesehatan.

"Komisi V salah satu tugasnya adalah membidangi kesehatan. Kebetulan beberapa waktu yang lalu ada masukan tentang pelayanan di Urip Sumoharjo," kata Yanuar, Senin (13/5/2024).

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, secara umum standarisasi yang dilakukan oleh manajemen Rumah Sakit Urip Sumoharjo sudah cukup baik. Namun, masih ada kekurangan yang harus diperbaiki.

"Untuk pelayanan sendiri seperti yang kita rasakan selama ini sudah cukup baik. Tapi harus diakui juga banyak kekurangan dan perbaikan yang harus dilakukan oleh Urip Sumoharjo," jelasnya.

Menurutnya, terkait dengan adanya pembedaan antara pasien umum dan BPJS merupakan sebuah paradigma yang harus diubah. Terlebih saat ini hampir semua rumah sakit di Lampung bisa melayani BPJS Kesehatan.

"Pembedaan umum dan BPJS itu paradigma, ini yang harus diubah dan sekarang tidak ada lagi. Karena itu hanya perasaan pasien saja, semua rumah sakit sekarang sudah menggunakan BPJS dan tidak ada perbedaan," paparnya.

Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Deni Ribowo menambahkan, Rumah Sakit Urip Sumoharjo harus meningkatkan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.

"Rumah sakit di Lampung yang tipe A hanya dua yaitu Abdul Moeloek dan Urip Sumoharjo. Fasilitas yang sudah disediakan oleh Urip Sumoharjo ternyata banyak dan ini kami harus tahu," kata Deni.

Deni berharap, pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit Urip Sumoharjo dapat ditingkatkan sehingga bisa melayani masyarakat yang membutuhkan.

"Kami menekankan bagaimana peningkatan pelayanan kesehatan di Urip Sumoharjo agar  benar-benar bisa melayani masyarakat yang membutuhkan," ungkapnya. (*)

Editor