Berdikari.co, Bandar Lampung - Bakal Calon Bupati (Bacabup) Resmen Kadafi berkomitmen menciptakan pembangunan kelas dunia di Kabupaten Way Kanan apabila terpilih sebagai bupati dalam kontestasi Pilkada yang akan digelar November mendatang.
Hal itu disampaikan Resmen Kadafi saat jadi narasumber dalam acara podcast 'Ngobrolin Pilkada' (Ngopi) di studio Kupas Tuntas, Jalan Turi Raya, Gang Perintis, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung, Kamis (16/5/2024).
Program Kupas Podcast itu dipandu langsung oleh CEO Kupas Tuntas Grup Dr. Donald Harris Sihotang. Dalam kesempatan tersebut Donald Sihotang bertanya terkait respon sejumlah tokoh terhadap konsep yang diusung dalam Pilkada 2024.
"Di Way Kanan masyarakatnya kan masih ada komunitas adat kalau dari tokoh-tokoh adat disana dengan konsep-konsep pemikiran itu sudah disampaikan ke mereka dan bagaimana respon mereka," kata Donald Sihotang.
Menanggapi hal tersebut Resmen mengatakan, dirinya sudah melakukan komunikasi terhadap sejumlah tokoh masyarakat terkait konsep yang akan di usung dalam Pilkada November mendatang.
"Saya sudah sampaikan dengan tokoh-tokoh masyarakat setiap desa baik yang Lampung, Jawa, Bali, Sunda semua sama, Way Kanan itu nama kabupaten tapi jika berbicara keadatan ada lima kebuaian dan delapan marga," jelasnya.
"Begitu mereka mendengan gagasan dan ide-ide saya bagaimana menyelesaikan persoalan jalan dalam satu tahun, kesehata, pendidikan dan hukum mereka sangat antusias, dalam proses nya Way Kanan ini sangat beradat," kata dia, seperti dikutip dari kupastuntas.co.
Ia mengatakan, 60 persen tanah di Way Kanan diwakafkan kepada masyarakat transmigrasi, artinya tidak ada batasan lagi antara pendatang dan pribumi ini yang kita anggap maka Way Kanan ini budaya nya harus dihidupkan kembali.
"Saya punya konsep kalau kita membangun infrastruktur standar nya harus standar dunia, karena yang harus masuk ke wilayah Way Kanan ini dengan melihat budayanya, dengan melihat 1000 air terjunnya kita akan bangun Way Kanan menjadi kabupaten standar dunia," imbuhnya.
"Jalan harus standar dunia, fasilitas umum standar dunia, hari ini Ruang Terbuka Hijau (RTH) harus kita buat standar dunia dan kita dalam membangun sebuah daerah tidak bisa hanya mengandalkan pendapatan daerah saja," sambungnya.
Ia menambahkan, dalam mewujudkan hal tersebut tidak hanya bisa menggunakan anggaran pendapatam daerah tetapi perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk bersama-sama membangun Way Kanan.
"Pendapatan daerah bisa jadi pondasinya tetapi bagaimana perusahaan tebu ada di Way Kanan, perusahaan sawit ada di Way Kanan, Sugar Group ada di Way Kanan, BW grup ada di Way Kanan mereka harus ikut berkontribusi," jelasnya.
"Misalnya lahan kebun tebu di Way Kanan misalnya ada 10 ribu hektar dia harus bisa memberikan kontribusi untuk daerah dan memberikan ruang terbuka hijau untuk masyarakat sehingga pemerintah dengan swasta harus kolaborasi," tambahnya.
Ia mengatakan bahwa tidak akan meminta untuk diri sendiri tetapi akan minta kepedulian para perusahan untuk CSR yang bentuknya riil. "Kalau hari ini bukit asam hanya gerbong nya saja yang lewat Way Kanan maka kedepan akan kita libatkan bagaimana Bukit Asam ini bisa membangun Way Kanan," ujarnya.
Oleh karena itu dia mempunyai konsep bergerak bersama rakyat ia ingin dengan kondisi Way Kanan di usia 25 tahun pemuda Way Kanan harus terlibat dalam membangun Way Kanan, tidak boleh lagi yang tidak terlibat dengan kemampuan nya masing-masing.
"Kita bawa Way Kanan ke masa lalu dimana rakyat nya yang guyub, rakyat nya yang saling asah, asih dan asuh, yang mempunyai prinsip Piil Pesenggikhi, rakyat yang mempunyai misi fan ini kita harus tumbuhkan maka kita akan bawa ke masa lalu untuk menuju masa depan," tandasnya. (*)