Berdikari.co, Bandar Lampung - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Provinsi Lampung menilai jika pemadaman listrik di Lampung yang terjadi hampir 24 jam menunjukkan lemahnya kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur PLN UID Lampung.
"Pemadaman ini menunjukan lemahnya kesiapan SDM dan infrastruktur PLN UID Lampung untuk mengatasi gangguan khususnya pelayanan kelistrikan di Wilayah Lampung," kata Ketua YLKI Provinsi Lampung, Subadra Yani Moersalin saat dimintai keterangan, Rabu (5/6/2024).
Menurutnya, pemadaman ini menyebabkan kelumpuhan total disemua sektor. Mulai dari telekomunikasi, internet dan sarana komunikasi yang mengandalkan ketenaga listrikan.
"Serta matinya sarana pengatur lalu lintas yang menyebabkan terjadi kemacetan dimana mana. Hasil investigasi YLKI dimana-mana terjadi kemacetan seperti di SPBU ada antrian kendaraan," jelasnya.
Ia mengatakan, jika kejadian serupa sudah pernah dialami oleh PLN UID Lampung sekitar 8 tahun lalu yang diakibatkan gangguan transmisi jalur interkoneksi SUMBAGSEL.
"Tapi masalah ini bisa diatasi tidak memakan waktu sampai enam jam lebih. Ini menjadi catatan buruk untuk pimpinan PLN UID Wilayah Lampung dan Jajarannya," ujarnya.
Oleh karena itu, ia menegaskan, jika PLN UID Lampung harus bertanggungjawab atas kerugian dunia usaha dan masyarakat Lampung atas terjadinya pemadaman listrik ini.
"PLN harus bertanggungjawab atas kerugian didunia usaha. Oleh karena itu kami imbau dunia usaha untuk segera lakukan upaya apa yang jadi kerugian agar ini jadi perhatian PLN," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga mengatakan, jika pihaknya baik secara langsung atau melalui DPRD Provinsi Lampung serta ditembuskan kepada Ombusman akan menyampaikan protes keras kepada PT PLN.
"Kami minta PT. PLN agar segera mengevaluasi kinerja PLN UID Lampung. Kelambanan PLN dalam mengatasi pemadaman ini jangan sampai terulang kembali dan direksi PLN sudah menjadi perhatian presiden," tutupnya. (*)