Logo

berdikari Pendidikan

Jumat, 14 Juni 2024

Unila Terima 5.278 Mahasiswa Baru Jalur SNBT

Oleh ADMIN

Berita
Wakil Rektor l Unila, Suripto Dwi Yuwono, saat konferensi pers penerimaan mahasiswa jalur SNBT Unila 2024, di Gedung Rektorat Lantai ll. Foto: Berdikari.co

Berdikari.co, Bandar Lampung - Universitas Lampung (Unila) menerima sebanyak 5.278 mahasiswa baru jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) tahun 2024. Sementara jumlah pendaftar ada sebanyak 37.618 orang.

"Dari peminat total 37.618 orang, jumlah mahasiswa baru yang diterima lewat jalur SNBT di Unila sebanyak 5.278 orang dengan perbandingan keketatan 1:8," kata Wakil Rektor I Bidang Akademik Unila, Suripto Dwi Yuwono, saat konferensi pers di Gedung Rektorat Unila Lantai II, pada Kamis (13/6/2024).

Suripto menjelaskan, dari 5.278 mahasiswa baru tersebut 2.054 atau 39 persen diantaranya merupakan penerima beasiswa KIP.

Suripto juga memastikan uang kuliah tunggal (UKT) di Unila tahun 2024 ini tidak mengalami kenaikan.

“Mahasiswa baru yang sudah dinyatakan lulus SNBT tidak bisa pindah jurusan. Mereka harus kuliah dulu selama 2 semester baru bisa pindah jurusan tentunya dengan mekanisme yang ada,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, untuk mahasiswa baru yang tidak mendaftar ulang tidak akan dikenakan sanksi.

Suripto membeberkan, para mahasiswa baru ini diterima pada 10 program studi (prodi). Diantaranya, pendidikan kedokteran peminat sebanyak 2.155 yang diterima 114 orang,  hukum peminat 2.135 diterima 437 orang, perpajakan peminat 1.700 diterima 52 orang, manajemen peminat 1.646 diterima 105 orang, dan farmasi peminat 1.494 diterima 62 orang.

Lalu, prodi administrasi perkantoran peminat 1.361 diterima 26 orang, PGSD peminat 1.337 diterima 186 orang, akuntansi peminat 1.316 diterima 57 orang, keuangan dan perbankan peminat 1.250 diterima 45 orang dan ilmu komunikasi peminat 1.162 diterima 91 orang.

“Untuk mahasiswa baru terbanyak SNBT tahun ini berasal dari SMAN 2 Bandar Lampung 80 orang, SMA Al Kautsar 79 orang, dan SMAN 1 Terbanggi Besar sebanyak 77 orang.

Koordinator humas penerimaan mahasiswa baru (PMB) Unila, Komarudin menambahkan mahasiswa yang dinyatakan lulus SNBT wajib mengisi registrasi yang sudah dijadwalkan.

"Seperti mengisi data pokok mahasiswa (SIDAKMA) dilaman https://sidakma.unila.ac.id yang dijadwalkan pada 15-20 Juni 2024," ucapnya.

Lalu, pengumuman besaran nilai UKT sementara pada 24 Juni 2024 dan pengumuman besaran nilai UKT final pada 30 Juni 2024. "Baru pembayaran UKT nya di tanggal 1-5 Juli 2024," jelasnya.

Ia menerangkan, khusus mahasiswa baru pada fakultas kedokteran wajib mengikuti pemeriksaan tambahan pada 19-29 Juni 2024.

Secara nasional, peserta yang dinyatakan lulus pada SNBT 2024 sebanyak 231.104 dan ada 41.144 kursi tidak terisi. Bahkan ada prodi nol pendaftar

Ketua Umum Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Ganefri, menyebut daya tampung pada Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2024 sebanyak 272.248.

Dari jumlah tersebut, maka masih ada sisa kuota SNBT sebanyak 41.144 kursi yang tidak terisi. Ganefri mengungkapkan tidak maksimalnya penyerapan daya tampung ini karena ada program studi yang tidak mahasiswa pilih pada saat mendaftar.

“Yang memilih prodi itu, kuotanya gak terpenuhi. Terutama prodi-prodi yang di Indonesia Timur ya. Coba bayangin di ISBI Papua itu gak ada yang milih satu pun,” kata Ganefri dalam Konferensi Pers Pengumuman Hasil UTBK-SNBT 2024 di kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Padahal, lanjut Ganefri, jika ada satu saja pendaftar yang memilih prodi di kampus tersebut, sudah pasti akan lulus. Sebab kuota yang tersedia cukup banyak.

“Pasti kalau ikut memilih di sana akan lulus. Karena tidak ada nilai nol,mereka menjawab satu aja, sudah dapat nilai,” imbuhnya.

Ia mengatakan jika, prodi-prodi dengan nol pendaftar tidak hanya ada di wilayah Indonesia Timur. Terdapat pula di sebagian PTN di wilayah Jawa dan Sumatra.

“Mayoritas Indonesia Timur. Jadi kuota (41.144) itu tidak terpenuhi karena tidak ada yang mendaftar,” tegasnya.

Ganefri pun membantah jika kuota tak terpenuhi karena nilai peserta tidak bisa melampaui standar yang ketentuan. Sementara peserta yang tidak lolos adalah karena kalah persaingan dengan peserta lainnya.

“Jadi disini 100 persen karena tidak memilih, formasinya ada tapi pendaftarnya gak ada,” imbuhnya. (*)

Editor Sigit Pamungkas