Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Kamis, 11 Juli 2024

Pelayanan RSUD Abdul Moeloek Buruk, Istri Anggota TNI AL Batal Jalani Operasi Hernia

Oleh Redaksi

Berita
Pelayanan RSUD Abdul Moeloek Buruk, Istri Anggota TNI AL Batal Jalani Operasi Hernia. Foto: Ist.

Berdikari.co, Bandar Lampung - Pelayanan dan fasilitas di RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung kembali dikeluhkan masyarakat. Kali ini, seorang istri Anggota TNI AL batal menjalani operasi hernia repair di rumah sakit tersebut.

Pasien berinisial DR (41), warga Teluk Betung, Bandar Lampung, mengalami pengalaman tidak menyenangkan ketika suaminya, Tulus (42) yang juga seorang anggota TNI AL mendapati bahwa fasilitas rumah sakit sangat tidak memadai. Keluarga pasien bahkan disuruh pulang untuk mengambil sprei karena RSUD Abdul Moeloek kehabisan sprei kasur.

Awalnya, DR dirujuk oleh dr. Henky Prabowo untuk menjalani operasi hernia di RSUD Abdul Moeloek. Namun, setelah mendaftar dan tiba di instalasi gawat darurat (IGD) pada Minggu (7/7/2024) pukul 15.05 WIB, pelayanan yang diterima sangat tidak memadai. Hingga pukul 20.10 WIB malam, pasien tidak mendapatkan ruang rawat inap yang layak.

Tulus mengungkapkan, pihak rumah sakit beralasan tidak ada kamar yang tersedia. "Tidak ada kamar kosong, disarankan perawat yang bertugas untuk turun kelas dari kelas II menjadi kelas III," ucap Tulus, pada Senin (8/7/2024).

Berbagai upaya dilakukan Tulus agar istrinya mendapatkan kamar karena membutuhkan istirahat untuk persiapan operasi besar keesokan harinya. Akhirnya, setelah menunggu hingga pukul 22.00 WIB dan berkali-kali menyampaikan keluhan, pihak rumah sakit memberikan satu kamar di Ruang Mawar.

Namun, kekecewaan berlanjut ketika sampai di Ruang Mawar. Petugas tidak menyiapkan alas sprei, dan pasien disuruh berbaring di kasur yang kotor dan penuh noda hitam. Ketika Tulus meminta sprei kepada petugas, mereka malah menyuruhnya pulang untuk mengambil sprei dari rumah.

"Saya disuruh carikan sprei sendiri atau pulang ke rumah mengambil sprei dari rumah saya. Alasannya sprei di rumah sakit sudah habis," ungkap Tulus.

Karena terus-menerus mengalami kekecewaan, Tulus dan istrinya akhirnya membatalkan operasi hernia di rumah sakit tersebut. "Ya saya merasa pelayanan RSUD Abdul Moeloek benar-benar buruk karena hal kecil seperti itu pun mereka tidak menyiapkan. Akhirnya saya minta operasinya dibatalkan saja," ujarnya.

Tulus menyarankan agar Pemprov Lampung mengevaluasi pelayanan di RSUD Abdul Moeloek. Ia juga mengkritik peralatan dan fasilitas yang ada di rumah sakit milik Pemprov Lampung tersebut tidak memiliki stok sprei untuk kasur pasien.

"Kejadian ini perlu jadi perhatian Pemprov Lampung termasuk Badan Pengelola Aset Daerah. Karena setahu saya anggaran dari Pemprov turun ke RSUD untuk pengadaan. Apakah mungkin mereka salah beli barang yang seharusnya beli sprei malah beli sepatu dokter atau perawat," tandasnya.

Informasi buruknya pelayanan RSUD Abdoel Moeloek tersebut langsung menuai komentar negatif dari ratusan netizen saat di posting pada Instagram Kupas_lampung.

Postingan itu sudah ditonton 67,6 ribu dan mendapat 230 komentar netizen yang hampir semuanya menyampaikan komentar negatif.

Salah satunya akun Instagram @kiyay_sarungan menyebut buruknya pelayanan RSUD Abdul Moeloek merupakan suatu hal yang sangat memalukan padahal komitmen kepala daerahnya membuat Lampung Berjaya. "Memalukan, Lampung Berjaya apanya," tulis akun @kiyay_sarungan di Instagram Kupas_Lampung.

Akun @telukpandangowes memberikan komentar jika pelayanan di RSUD Abdoel Moeloek bobrok. "Bobrox," tulis akun tersebut.

Ada lagi komentar akun @veramandela yang menyebut pelayanan RSUD Abdoel Moeloek memang paling parah. "Emang paling parah disini mah," tulisnya dalam komentar.

Ada juga netizen mengkritik pelayanan RSUD Abdoel Moeloek sudah banyak dikeluhkan dan menjadi pemberitaan namun hingga saat ini belum ada perubahan. "Udah sering masuk berita kalo pelayanannya gak bagus tapi gak ada perubahan," tulis akun @riska.kurniawati_.

Kemudian ada akun mengkritisi soal anggaran besar namun fasilitas tidak dibenahi. "Gak heran, gedung aja yang dibangun bangun bagus buat ngabisin anggaran, fasilitas dll tidak diurusin," tulis akun @dnchristi99.

Selain di akun Instagram Kupas_lampung, komentar negatif juga disampaikan di akun tiktok @kupas.tuntas.lampung, yang sudah ditonton 65,7 ribu penonton dan mendapat 174 komentar yang mayoritas mengeluhkan pelayanan RSUD Abdoel Moeloek.

Akun tiktok @Pinklavaa yang mengomentari terkait buruknya pelayanan petugas medis yang dianggap santai ketika ada pasien masuk. "Main hape dengan santainya ada pasien kesakitan boro-boro ditanya atau apalah," tulisnya dalam postingan yang sudah dibagikan sebanyak 71 itu.

Keluhan juga disampaikan akun @stro.beryy. "Ayah gua sakit sesak nafas malah disuruh duduk di kursi roda dengan alasan tidak ada tempat tidur di ruangan IGD tetapi saat ada pasien demam langsung dicarikan tempat tidurnya," tulis akun tersebut.

Menanggapi hal tersebut, manajemen RSUD Abdul Moeloek menyampaikan permohonan maaf. Wakil Direktur Keperawatan, Pelayanan dan Penunjang Medis RSUD Abdul Moeloek, dr. Imam Ghozali mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi serta memperbaiki sistem sehingga hal serupa tidak akan terjadi di kemudian hari.

"Kami mohon maaf atas kesalahan ini, kita akan memperbaiki sistem. Semoga hal seperti ini tidak akan terjadi lagi. Kita juga tidak menganggap masalah ini remeh, kita jadikan RSUD Abdul Moeloek sebagai mitra untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat," kata Imam, pada Rabu (10/7/2024).

Ia menjelaskan, jika pasien DR merupakan pasien terencana yang seharusnya masuk ke rumah sakit tidak melalui IGD namun melalui poli atau rawat jalan.

"Pasien ini bukan pasien emergency dan seharusnya masuk lewat rawat jalan bukan lewat IGD. Kalau lewat IGD maka harus dipersiapkan ruangannya sehingga harus menunggu. Pasien terencana itu masuknya lewat poli bukan IGD, karena IGD hanya untuk pasien emergency," jelasnya.

Terkait dengan bed atau tempat tidur yang tidak terpasang sprei, ia mengatakan bahwa ruangan yang tidak diisi oleh pasien memang tidak dipasang sprei.

"Ruangan yang tidak terpakai tidak dipasang sprei, kalau dipasang nanti ditempati oleh keluarga pasien sebelahnya. Sehingga setiap pergantian pasien segera dipasang. Memang bednya ada bercak tapi itu bersih," katanya.

Imam juga menyampaikan terimakasih terkait dengan masukan tersebut. Ia berjanji akan menambah tim untuk melakukan pemantauan.

"Terimakasih atas masukannya dan memang di ruang perawatan itu tidak boleh ada lemari yang menumpuk, bahkan kertas saja sudah tidak diperkenankan lagi, apalagi menyimpan selimut dan sprei. Jadi sprei harus masuk dalam ruangan penyimpanan sendiri dari tempat pencucian, masuk lewat troli dan ada petugas khusus yang membersihkan," paparnya.

Menurutnya, karena saat itu pasien meminta untuk pulang maka disuruh kembali ke IGD untuk meminta surat pulang paksa. "Pasien minta pulang sendiri, maka pasien diminta kembali lagi ke IGD untuk meminta surat pulang paksa," ujarnya.

Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Deni Ribowo meminta kepada manajemen RSUD Abdul Moeloek untuk melakukan pembenahan serta memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. “Kami minta kepada pihak rumah sakit melakukan evaluasi sehingga hal seperti ini tidak kembali terjadi," kata Deni. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Kamis 11 Juli 2024, dengan judul "Pelayanan RSUD Abdul Moeloek Buruk, Istri Anggota TNI AL Batal Jalani Operasi Hernia"

Editor Didik Tri Putra Jaya