Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Jumat, 09 Agustus 2024

Petani Mengeluh Harga Jeruk Turun Drastis Hanya 2 Ribu per Kilogram

Oleh Redaksi

Berita
Seorang petani jeruk di Desa Labuhanratu IX, Kecamatan Labuhanratu, Lampung Timur, sedang memanen jeruk meskipun saat ini harganya turun drastis. Foto: Agus

Berdikari.co, Lampung Timur - Petani di Kabupaten Lampung Timur mengeluhkan harga jeruk yang turun drastis hanya seharga Rp2 ribu per kilogram. Kondisi ini sudah berjalan selama dua bulan terakhir.

Seorang petani jeruk di Desa Labuhanratu IX, Kecamatan Labuhanratu, Lampung Timur (Lamtim), Hendri mengaku sudah dua bulan harga jeruk hanya laku Rp2 ribu per kilogram (kg). Idealnya agar petani untung harga jeruk minimal Rp5 ribu per kg.

"Musim panen saat ini petani jeruk tidak dapat untung justru malah rugi. Karena harga jual jeruk saat ini hanya Rp2 ribu, kalau mau untung minimal Rp5 ribu per kg,” kata Hendri, Kamis (8/8/2024).

Menurutnya, sebelumnya harga jeruk bisa tembus seharga Rp10.000 per kg. Ia mengungkapkan, harga jeruk turun disebabkan adanya panen raya sehingga buah jeruk melimpah.

"Karena jeruk tidak bisa ditimbun terlalu lama, sehingga penjual juga takut untuk membeli terlalu banyak. Padahal kalau jeruk sudah siap panen ya harus dipanen, kalau dibiarkan justru bisa busuk," ungkap Hendri.

Ia mengatakan, sementara biaya perawatan tanaman jeruk cukup besar. Karena ketika jeruk sudah mulai buah harus dilakukan pemupukan secara maksimal.

Perawatan harus dilakukan dengan baik agar tanaman jeruk tidak terserang hama. Sementara saat ini harga pupuk, obat pestisida dan tenaga kerja untuk memetik jeruk sudah mahal.

“Saya punya tanaman jeruk satu hektar lebih. Hasil panen musim ini termasuk bagus dalam satu hektar bisa tembus 15 ton. Tapi harga tidak sesuai sehingga tetap rugi,” ucapnya.

Namun, lanjut dia, daripada buah jeruk busuk di pohon terpaksa tetap dipanen dan dijual dengan harga yang murah.

"Mudah-mudahan panen jeruk berikutnya harganya bisa di atas Rp5.000 per kg untuk menutup kerugian musim panen ini," ujar Hendri.

Petani di Desa Braja Asri, Kecamatan Way Jepara, Lamtim, Budi juga mengeluhkan tanaman jeruk miliknya yang sudah siap panen namun harganya masih terlalu murah.

“Jika dalam waktu satu bulan kedepan harga tetap bertahan Rp2.000 per kg, lebih baik dipanen atau dibagikan kepada tetangga daripada dijual namun tetap rugi,” ungkapnya. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Jumat 09 Agustus 2024, dengan judul "Petani Mengeluh Harga Jeruk Turun Drastis Hanya 2 Ribu per Kilogram"

Editor Didik Tri Putra Jaya