Berdikari.co, Bandar Lampung - Airlangga Hartarto resmi
mengundurkan diri sebagai Ketua Umum DPP Golkar terhitung sejak Sabtu
(10/8/2024), sejumlah jabatan mentereng pernah diemban Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian tersebut.
Dikutip dari berbagai sumber, Airlangga Hartarto lahir di
Surabaya, Jawa Timur pada 1 Oktober 1962, ia merupakan anak kedua pasangan Ir.
Hartarto Sastrosoenarto dan R. Hartini Soekardi. Ayahnya seorang menteri di
masa Orde Baru.
Meski lahir di Surabaya, Airlangga menempuh pendidikan
Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kolese Kanisius Jakarta, dan lulus pada 1981.
Bahkan ia sempat menjabat sebagai wakil ketua OSIS semasa
SMA, setelah lulus SMA dan memasuki perguruan tinggi, Airlangga Hartarto
mengambil program sarjana di Fakultas Teknik Mesin Universitas Gajah Mada.
Selama di kampus, Airlangga Hartarto pernah menjabat sebagai
Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM. Selain itu ia pernah menjadi
Ketua Barisan Muda Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO) 1957.
Kosgoro merupakan salah satu kelompok induk organisasi yang
melahirkan sekretariat bersama Partai Golongan Karya.
Setelah lulus dari UGM, Airlangga Hartarto merantau ke Australia
untuk mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA) di Monash
University.
Tidak hanya itu, dirinya juga meraih gelar Master of
Management Technology (MMT) dari Melbourne Business School, University of
Melbourne, Australia pada 1997.
Tidak cukup sampai disitu, dia memiliki dua gelar doktor. Pertama Airlangga Hartarto meraih gelar Honorary Doctorate in Development Policy di The Korea Development Institute (KDI), School of Public Policy and Management, Korea Selatan pada tahun 2019.
Kemudian satu tahun berselang, pada 2020 Airlangga Hartarto
dianugerahi gelar Doctor Honoris Causa di bidang Manajemen Olahraga dari
Universitas Negeri Semarang.
Sebagai anak menteri, Airlangga mengawali karier sebagai
pengusaha, ia berbisnis di berbagai lini seperti bidang agraria (pupuk) melalui
PT Graha Curah Niaga, lalu di bidang alat berat melalui PT Jakarta Prime Crane,
serta PT Bisma Narendra.
Airlangga juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Sorini
Corporation Tbk. Airlangga juga dikenal aktif dan pernah menjabat Ketua Umum
Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) dan Sekretaris Jenderal ASEAN Federations of
Engineering Organizations (AFEO).
Karier politik Airlangga di Partai Golkar mulai menanjak
ketika dia terpilih sebagai Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) periode
2004-2009. Airlangga pernah menjabat sebagai anggota DPR periode 2009 sampai
2014 dari daerah pemilihan Jawa Barat V.
Dia diangkat menjadi Menteri Perindustrian pada 2016
menggantikan Saleh Husin dari Partai Hanura, Puncaknya adalah Airlangga
terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar sejak 2017 sampai 10 Agustus 2024.
Menurut data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
(LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2022, Airlangga mempunyai harta
sebesar Rp 454 miliar. Dia tercatat mempunyai aset tanah dan bangunan sebesar
Rp 113,9 miliar. Aset itu tersebar di Jakarta Selatan, Gianyar, Australia,
Manado, dan Bogor.
Sedangkan nilai kas dan setara kas Airlangga mencapai Rp 335
miliar. Airlangga juga mempunyai 5 mobil dengan nilai mencapai Rp 2,5 miliar.
Kendaraan itu terdiri dari sedan Jaguar, Toyota Vellfire, Toyota Land Cruiser
200, dan 2 unit Toyota Kijang Innova.
Dia juga tercatat mempunyai harta bergerak lainnya sebesar Rp
573.500.000, surat berharga senilai Rp 54.941.266.702, dan harta lain sebesar
Rp 9.998.677.350. Airlangga tercatat mempunyai utang sebesar Rp72.270.198.743.
(*)