Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Selasa, 10 September 2024

Petani di Way Kanan Bersukacita, Hujan Turun Setelah Tiga Bulan Kekeringan

Oleh Yogi Wahyudi

Berita
Ilustrasi

Berdikari.co, Way Kanan - Warga Kabupaten Way Kanan akhirnya merasakan kelegaan setelah mengalami kekeringan yang berkepanjangan selama tiga bulan terakhir. Selasa (10/9/2024) pagi, hujan turun deras, membawa kabar gembira bagi seluruh wilayah yang telah lama menantikan curah air dari langit.

Hujan pertama kali mengguyur wilayah ini pada pukul 03.30 WIB dan terus berlangsung deras hingga pukul 05.30 WIB, terutama di Kecamatan Baradatu. Meski intensitasnya menurun menjadi gerimis menjelang pukul 08.46 WIB, suasana segar dan penuh harapan langsung terasa di kalangan warga.

Kiki (30), warga Kampung Tiuh Balak, tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya. "Alhamdulillah, akhirnya hujan turun juga setelah berbulan-bulan kering. Ini benar-benar kabar baik bagi kami," ucap Kiki dengan penuh syukur. Dia menjelaskan bahwa selama kekeringan, sumur di lingkungan tempat tinggalnya mengering, sehingga dia dan tetangganya kesulitan mendapatkan air bersih.

"Selama sebulan terakhir, kami kesulitan mendapatkan air. Sumur kering, bahkan untuk mandi pun susah," tambahnya.

Rizal (40), seorang petani jagung dari Kecamatan Baradatu, turut merasakan dampak positif dari turunnya hujan. Dia mengungkapkan, "Biasanya panen jagung kami mencapai satu hingga dua ton, tetapi kemarin hanya 700 kilogram akibat kemarau. Dengan hujan ini, kami sangat berharap hasil panen bisa meningkat."

Rizal dan para petani lainnya berharap agar hujan ini tidak berhenti dan terus turun hingga akhir tahun. "Jika hujan terus berlanjut hingga akhir tahun, kami pasti akan sangat senang. Semoga cuaca mendukung dan hasil panen kami meningkat," harapnya.

Kehadiran hujan ini membawa harapan baru bagi masyarakat Way Kanan yang selama ini merindukan kehadiran air setelah berbulan-bulan menunggu. Kini, mereka bisa merasakan kembali manfaat dari curah hujan yang sangat dinantikan. (*)

Editor Sigit Pamungkas