Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Selasa, 10 September 2024

Ratusan Pensiunan Guru Berdemo, Tuntut Pengembalian Dana di Koperasi Betik Gawi

Oleh ADMIN

Berita
Ratusan pensinan guru di Bandar Lampung tuntut dana pensiuan mereka di Koperasi Betik Gawi dicairkan. Foto: Berdikari.co

Berdikari.co, Bandar Lampung - Sejumlah 275 guru pensiun menggelar aksi damai di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta Pemkot Bandar Lampung pada Senin pagi (9/9/2024). Mereka menuntut agar dana simpanan yang telah mereka setor ke Koperasi Betik Gawi selama bertahun-tahun segera dikembalikan.

Para guru ini selama bertahun-tahun menyisihkan Rp100 ribu setiap bulan dari gaji mereka untuk disimpan di koperasi. Namun, setelah pensiun, dana tersebut belum dikembalikan sesuai perjanjian yang ada. Total dana yang belum dikembalikan mencapai hampir Rp6 miliar, dengan setiap guru seharusnya menerima minimal Rp20 juta.

Dalam aksi yang berlangsung, para guru bertemu dengan Kepala Disdikbud, Eka Afriana, dan Staf Ahli Pemkot Bandar Lampung, Sukarma Wijaya. Martiana Sundari, salah seorang guru pensiun, menyampaikan rasa kecewa dan kerugian yang mereka alami. “Kami merasa sangat dirugikan karena tidak bisa mengambil uang yang sudah disimpan di koperasi selama bertahun-tahun,” ujar Martiana.

Martiana juga menambahkan bahwa beberapa guru hanya menerima pembayaran cicilan sebesar Rp500 ribu, yang jauh dari jumlah yang seharusnya mereka terima. “Jika tuntutan kami tidak segera ditindaklanjuti, kami akan melapor ke Mabes Polri,” tegasnya.

Setelah bertemu dengan pihak Disdikbud, para guru melanjutkan aksi ke halaman Kantor Pemkot Bandar Lampung. Walikota Eva Dwiana tidak dapat hadir karena berada di Jakarta, sehingga mereka ditemui oleh Wakil Walikota Dedi Amrullah. Dedi mengungkapkan bahwa Pemkot Bandar Lampung memahami keluhan para guru dan akan mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah ini.

“Kami akan memfasilitasi dan mencari benang merah dari permasalahan ini. Jika diperlukan, Pemkot akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk kepolisian, untuk menyelesaikan masalah ini dengan adil,” kata Dedi.

Aksi ini menggambarkan betapa pentingnya kepastian hak-hak keuangan bagi para pensiunan, yang telah berjasa dalam dunia pendidikan dan kini menghadapi tantangan dalam masa pensiun mereka. (*)

Editor Sigit Pamungkas