Berdikari.co, Bandar Lampung - H-5 atau lima hari menjelang penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh Sumatera Utara (Sumut) yaitu 20 September 2024, kontingen Lampung masih tertahan di peringkat sembilan klasemen sementara, Senin (16/9/2024) pukul 13.26 WIB.

Berdasarkan papan klasemen medali yang posting pada laman website ponxxi-acehsumut.id, Lampung sejauh ini telah mengoleksi 49 medali, diantaranya 16 emas, 12 perak, dan 21 perunggu.

Raihan medali tersebut berasal dari cabang olahraga (cabor) anggar dengan 1 perunggu; Angkat besi 2 emas, 1 perak, 2 perunggu oleh Roy Samsul Bahri, Muhammad Husni, Muhammad Halim Setiawan, Harjianto, dan Adelia Prasasti.

Dari cabor berkuda hanya mendapat 1 perak oleh Rasyid Trisandi; Cricket mendapat 1 perunggu; Hapkido mendapat 1 perak dan 5 perunggu oleh Yansa Eko Sugiono, Mozandra Amarelvia Dewantari, dan Gusti Ayu Made Wahyu Octaviana.

Cabor judo meraih 1 emas oleh Indah Permatasari; Kabaddi mendapat 1 perunggu; Kurash mendapat 2 emas, 4 perak, dan 3 perunggu oleh Josua Kevin Nadapdap, Aldo Krisdiantoro, Julian David, Friskila Putri BR Nadapdap, Mariha Salimah, Pamela W Samosir, dan Desti Lukman.

Cabor menembak meraih 1 perak dan 1 perunggu oleh Tegar Anugraha dan campuran trap beregu; Muaythai 1 emas oleh Abdul Muis; Paramotor 2 emas dan 2 perak oleh Wahyu Syah Putra dan Adi Ayangsyah.

Cabor pencak silat 2 emas dan 2 perungggu oleh M. Wildan, Ahya Mulya Bhakti, Sadan Ahmed Sisik Lisanaka, dan Rizki Andika Irawan; Senam Artistik raih 1 perunggu oleh Meiyusi Ade Putra; Senam ritmik dengan 4 medali emas dan 2 perak oleh Sutjiati Kelanaritma Narendra dan Tri Wahyuni.

Sepak takraw mendapat 1 perunggu; Soft tennis 1 perunggu; Tenis meja 1 emas; Terjun payung 1 emas dan 1 perunggu; Wushu dapat 1 perunggu oleh A. Zahro.

Atlet terjun payung Lampung peraih medali emas PON XXI Aceh-Sumut 2024 mendapat hadiah satu hektar tanah dari Ketua Terjun Payung Provinsi Lampung, Hasani.

Peraih medali emas dari nomor ketepatan mendarat beregu putri itu adalah Ayu Fitria Handriyani, Benanda Fransiska dan Nurul Chaasanah.

Mereka berhasil meraih poin tertinggi pada babak terakhir dengan 1,73 poin untuk mengalahkan peterjun Yogyakarta dan Jakarta.

Ketua Terjun Payung Provinsi Lampung, Hasani dalam keterangan yang diterima, mengatakan satu hektar tanah itu merupakan hadiah pribadi sebagai bentuk apresiasi atas prestasi yang diraih para penerjun payung Lampung.

“Hadiah ini merupakan bentuk apresiasi yang saya berikan kepada atlet yang berhasil menyumbang emas untuk Lampung,” kata Hasani, seperti dikutip dari kupastuntas.co.

Ia mengatakan bahwa satu hektar tanah untuk atlet dan ofisial itu berada di daerah Kampung Bandar Dalam, Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung.

Selain mendapat hadiah, para peraih medali emas dari terjun payung tersebut juga akan mendapatkan bonus dari KONI Lampung. Yaitu masing-masing uang tunai Rp300 juta. (*)