Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Kamis, 19 September 2024

Stok Beras Bulog Tersisa 48.355 Ton, Harga Beras Pasar Murah 10.900 per Kg

Oleh Redaksi

Berita
Pemimpin Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo. Foto: Ist.

Berdikari.co, Bandar Lampung - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung menyebut, stok beras per tanggal 9 September 2024 sebanyak 48.355.463,63 kg atau 48.355,4 ton setara beras.


Bulog mengklaim ketersediaan stok beras masih aman hingga bulan Januari 2025 mendatang.

"Jumlah tersebut terdiri atas 47.595.488 kg beras dan 1.196.769,50 kg Gabah Kering Giling (GKG). Stok tersebut mencukupi sampai dengan bulan Januari 2025,"  kata Pemimpin Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo, melalui pesan Whatsapp, Rabu (18/9/2024).

Nurman menjelaskan bahwa Perum Bulog Kanwil Lampung telah menyalurkan beras program SPHP (Stabilitas Pasokan Harga Pangan) per tanggal 6 September 2024 sebanyak 28.187.030 kg atau 93,96 persen dari target SPHP 30.000.000 kg.

"Kami juga telah menyalurkan beras bantuan pangan sampai dengan alokasi bulan Agustus 2024 totalnya sebanyak 58.077.250 kg. Penyaluran bantuan pangan beras juga akan dilanjutkan penyalurannya untuk alokasi Oktober dan Desember 2024," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung, Evie Fatmawati mengatakan, ketersediaan beras di Lampung sampai saat ini dalam kondisi aman sehingga masyarakat tidak perlu merasa panik.

"Ketersediaan beras kita terutama yang medium itu aman. Jadi silahkan para Dinas Perdagangan kabupaten/kota untuk mengadakan pasar murah dan langsung berkoordinasi dengan Bulog Lampung," kata Evie.

Evie juga menjelaskan, dalam melaksanakan kegiatan pasar murah, pihaknya menjual beras lokal Lampung yang dikelola oleh BUMD PT Wahana Raharja.

"Dalam pasar murah kita juga memakai beras lokal milik PT Wahana Raharja. Itu beras dari sisa pengadaan menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT) tahun 2023 kemarin. Dan ini masih mengikuti harga eceran tertinggi yang lama yaitu Rp10.900 per kilogram sehingga kalau beli 5 kg itu Rp54.500," jelasnya.

Ia menerangkan, beras lokal milik Pemprov Lampung digunakan sebagai penyeimbang harga mengingat saat ini HET untuk beras SPHP milik Bulog mengalami kenaikan menjadi Rp12.500 per kg dari sebelumnya Rp10.900.

"Jadi beras itu kita keluarkan sebagai penyeimbang harga, karena beras Bulog sudah mengikuti HET baru. Jadi dengan persediaan beras medium di Wahana Raharja ini untuk penyeimbang beras medium. Karena harga beras medium sedang naik, kemudian SPHP Bulog mengikuti HET baru," ucapnya.

Ia mengungkapkan, berdasarkan pantauan tim di lapangan, saat ini harga komoditas pangan dalam keadaan stabil. Namun, ada juga yang mulai mengalami kenaikan seperti beras, bawang putih, cabai rawit merah dan cabai rawit hijau.

"Pantauan di pasar saat ini rata-rata dibawah HAP kecuali beras, bawang putih, cabai rawit merah dan cabai rawit hijau, ini naik di atas 5 persen dari HAP. Beras medium itu yang awalnya Rp10.900 berarti Rp54.500 per 5 kg, kini sudah mendekati Rp12.000 sedangkan HAP nya Rp11.900," ujarnya. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Kamis 19 September 2024, dengan judul "Stok Beras Bulog Tersisa 48.355 Ton"

Editor Didik Tri Putra Jaya