Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Jumat, 20 September 2024

Bupati Nanang Janji Wujudkan Jalan Kabupaten Tanpa Lubang di 2025-2030

Oleh Handika

Berita
Bupati Nanang saat meresmikan jalan kabupaten ruas Tegineneng - Rulung Raya dan peluncuran program "Jalan Kabupaten Tanpa Lubang" di Desa Mandah, Kecamatan Natar, pada Jumat (20/9/2024). Foto: Berdikari.co

Berdikari.co, Lampung Selatan - Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto, menegaskan bahwa tidak akan ada lagi jalan kabupaten yang berlubang pada periode 2025 hingga 2030. Pernyataan tersebut disampaikan saat peresmian pembangunan jalan kabupaten ruas Tegineneng - Rulung Raya dan peluncuran program "Jalan Kabupaten Tanpa Lubang" di Desa Mandah, Kecamatan Natar, pada Jumat (20/9/2024).

"Saya berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur jalan yang memudahkan mobilitas masyarakat, terutama dalam mendukung perekonomian daerah," ungkap Bupati Nanang.


Ia menjelaskan bahwa pembangunan jalan terus berlanjut meskipun dihadapkan pada berbagai kendala. "Kami akan terus berinovasi dan berinisiatif untuk mewujudkan harapan masyarakat akan transportasi yang layak," tambahnya.

Nanang juga mengingatkan bahwa meskipun luas jalan di Kabupaten Lampung Selatan sangat besar dan anggaran terbatas, kondisi jalan mantap di wilayah ini telah mencapai 77 persen dari total 927 kilometer, jauh melebihi target nasional yang hanya 63 persen.

Bupati mengajak masyarakat untuk menjaga dan merawat infrastruktur yang telah dibangun, karena jalan tersebut adalah milik bersama yang harus dijaga. "Pertumbuhan ekonomi Lampung Selatan saat ini di atas 5 persen, menjadi yang tertinggi di Provinsi Lampung," tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Nanang juga melaporkan bahwa upaya perbaikan rumah tidak layak huni telah berhasil, dengan penurunan jumlah rumah tidak layak dari 14 ribu pada 2018 menjadi 4.900 pada 2024. Selain itu, angka stunting di daerah ini telah turun di bawah 9,9 persen, dengan harapan mencapai zero stunting tahun ini.

Kabid Bina Marga Dinas PUPR Lamsel, Hasanuddin, menambahkan bahwa proyek pembangunan jalan tersebut bernilai kontrak Rp 5,8 miliar, mencakup panjang rabat beton dan hot mix total 3,5 kilometer. Program ini menjadi salah satu langkah strategis dalam pemulihan ekonomi pascapandemi.

Warga setempat, Jaelani, mengungkapkan rasa syukur atas perbaikan jalan di desanya. "Jalan yang sebelumnya jelek kini menjadi mulus. Semoga ini bermanfaat bagi masyarakat dan meningkatkan perekonomian desa," ujarnya. (*)


Editor Sigit Pamungkas