Berdikari.co, Bandar Lampung - Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum
(Bawaslu) Provinsi Lampung, Hamid Badrul Munir mengajak masyarakat untuk
berani melaporkan pelanggaran Pilkada 2024.
Ia menyebutkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pilkada, dan berharap seluruh warga untuk tidak ragu melaporkan setiap dugaan pelanggaran yang terjadi selama proses pemilihan.
“Jangan takut untuk melapor, karena ada perlindungan hukum kepada pelapor,”
kata Munir, saat kegiatan Sosialisasi pengawasan penyelenggaraan pemilihan
serentak tahun 2024 di Kabupaten Pesawaran, Sabtu (21/9/2024).
Ia menekankan pentingnya keberanian masyarakat dalam melaporkan setiap
kecurangan. Menurutnya, Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya pengawasan dan pelaporan pelanggaran dalam pemilihan
serentak 2024, demi memastikan pemilu yang bersih, jujur, dan adil.
“Masyarakat diharapkan menjadi garda terdepan dalam menjaga demokrasi di
Kabupaten Pesawaran dan mengawal proses pemilu hingga selesai,” ujar Munir.
Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi II, Endro Suswantoro Yahman yang hadir
pada acara ini mengungkapkan bahwa ini adalah kali pertama Pilkada serentak
diadakan, dan karena itu perlu perhatian ekstra dalam pengawasannya.
Menurut Hendro, pengawasan tidak bisa hanya dilakukan oleh Bawaslu saja.
“Kenapa ada sosialisasi pengawasan dari kami? Karena tidak mungkin hanya
dilakukan oleh Bawaslu,” ujar Hendro.
Ia menjelaskan bahwa Pilkada serentak ini melibatkan perebutan kekuasaan
yang intens. Menurutnya, perlu adanya pengawasan partisipatif dari masyarakat.
Lebih lanjut, Hendro menekankan bahwa pilihan sepenuhnya berada di tangan
masyarakat. “Demokrasi harus benar-benar dijalankan, dan masyarakat diharapkan
untuk mengawal Pilkada ini bersama-sama,” imbuhnya.
Hendro menegaskan bahwa masa depan Kabupaten Pesawaran untuk lima tahun ke
depan berada di tangan masyarakat.
Ia juga memberikan himbauan kepada warga agar menolak praktik politik uang,
yang menurutnya dapat mempengaruhi kinerja pemimpin yang terpilih nanti.
“Jangan berjudi dalam memilih pemimpin, karena ini akan berdampak pada masa
depan daerah kita,” tegasnya. (*)