Berdikari.co, Bandar Lampung - Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung mencatat penambahan delapan tempat wisata baru di kota tersebut telah ada sejak tiga tahun terakhir atau sejak 2022 hingga tahun 2024.
Dengan
bertambahnya destinasi wisata ini, jumlah tempat wisata di Bandar Lampung kini
mencapai 99, mencakup berbagai kategori, mulai dari wisata alam, religi,
budaya, sejarah, buatan, belanja, hingga kuliner dan olahraga.
"Delapan
tempat wisata baru yang dibuka pada tahun ini adalah Chan Chan, Pantai Tiska,
Senja Malaka, Gubak Hills, Bukit Aslan, Farm Day, Taman Betung, dan Puncak
Nirwana," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung, Adiansyah, Selasa
(1/10/2024).
Destinasi
ini diharapkan mampu menarik minat wisatawan, baik dari dalam negeri maupun
mancanegara, untuk berkunjung ke Bandar Lampung. Ia menyampaikan bahwa
penambahan tempat wisata ini bertujuan untuk memperkaya pilihan wisata di kota
ini serta mendukung perekonomian masyarakat sekitar.
"Kami
terus berupaya mengembangkan pariwisata di Bandar Lampung agar semakin menarik
bagi wisatawan. Penambahan tempat wisata baru ini juga akan memberikan
pengalaman yang lebih beragam kepada pengunjung, baik dalam hal wisata alam,
budaya, maupun rekreasi buatan. Dengan demikian, kami optimis target kunjungan
wisatawan dapat tercapai," ujar Adiansyah.
Adiansyah
mengungkapkan pada tahun 2023, jumlah kunjungan wisatawan ke Bandar Lampung
mencapai angka 2,02 juta pengunjung, jauh melebihi target yang telah
ditetapkan, yaitu sebanyak 862 ribu pengunjung.
Hal
ini menunjukkan tingginya minat wisatawan terhadap kota ini, baik dari dalam
negeri maupun luar negeri.
"Untuk
tahun 2024, pemerintah kota menargetkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan
hingga 2,3 juta pengunjung, dengan harapan bahwa penambahan tempat wisata baru
akan menjadi daya tarik tambahan yang bisa mendukung pencapaian target
tersebut," jelasnya.
Sementara
itu, Nisa, seorang warga Bandar Lampung, memberikan masukan kepada pemerintah
setempat terkait dengan peningkatan fasilitas umum yang dianggap masih kurang
memadai, terutama dalam hal transportasi publik dan ruang terbuka hijau.
Ia
menyarankan agar pemerintah menghadirkan sistem transportasi publik yang lebih
baik, seperti Transjakarta di ibu kota, sehingga kemacetan dapat berkurang dan
mobilitas wisatawan maupun masyarakat lokal menjadi lebih mudah.
"Kalau
ada transportasi publik yang nyaman dan bisa diandalkan, seperti Transjakarta,
pasti lebih banyak wisatawan yang mau datang ke sini karena bisa kemana-mana
tanpa khawatir terjebak macet," kata Nisa.
Selain
itu, ruang terbuka hijau yang representatif di tengah kota akan menjadi sarana
rekreasi murah meriah yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat,
sekaligus memberikan kontribusi bagi kesehatan lingkungan.
"Ruang
terbuka hijau di Bandar Lampung juga masih kurang. Kita sebagai warga jadi
bingung mau ajak anak main ke taman di tengah kota, yang gratis dan nyaman,
" kata Nisa. (*)