Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Kamis, 17 Oktober 2024

Pembangunan RS Hewan Pemprov Lampung Baru 20 Persen

Oleh Siti Khoiriah

Berita
Kepala UPTD Balai Pelayanan Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Laboratorium Pakan Provinsi Lampung, Christin Septriansyah. Foto: Dok.

Berdikari.co, Bandar Lampung - Proyek pembangunan rumah sakit hewan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung yang terletak di Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung, baru mencapai 20 persen. Lokasi rumah sakit ini berada di belakang Perpustakaan Daerah Provinsi Lampung.

Kepala UPTD Balai Pelayanan Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Laboratorium Pakan Provinsi Lampung, Christin Septriansyah, mengungkapkan bahwa jika Pemprov Lampung tidak mengalokasikan anggaran untuk tahun 2024, proyek ini bisa terhambat.

"Saat ini, pembangunan baru mencapai 20 persen. Kebutuhan anggarannya sekitar 6 miliar, sementara yang tersedia kurang lebih 5,5 miliar. Tahun ini tidak ada anggarannya, dan kami sedang berjuang untuk 2025," jelasnya, seperti dikutip dari kupastuntas.co, Kamis (17/10/2024).

Christin menjelaskan bahwa rumah sakit hewan ini direncanakan akan memiliki berbagai fasilitas, termasuk Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang rawat inap, serta laboratorium pakan dan kesehatan hewan.

"Saat ini, IGD sudah ada, tetapi terbatas di ruang steril. Kami juga akan menyediakan ruang rawat inap dan laboratorium kesehatan hewan," tambahnya.

Selama ini, semua pelayanan kesehatan hewan dilakukan di satu lokasi, yaitu UPTD Balai Pelayanan Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Laboratorium Pakan Provinsi Lampung.

"Pengobatan dan pelayanan kesehatan hewan saat ini dilakukan di sini, sehingga tidak sesuai dengan standar pelayanan minimal dan berisiko penularan penyakit zoonosis," ungkapnya.

Christin menyebutkan bahwa antusiasme masyarakat Lampung terhadap layanan kesehatan hewan cukup tinggi. Pada tahun 2023, pihaknya berhasil melayani hingga 15.000 pasien, meskipun terjadi penurunan di tahun ini akibat kebijakan biaya layanan. "Namun, target pelayanan kami tetap tercapai dengan 40 ekor hewan per hari," ujarnya.

Dengan tingginya permintaan tersebut, pihaknya telah mengajukan proposal kepada Pemprov Lampung untuk membangun rumah sakit hewan.

"Kami berharap Pemprov Lampung memberikan perhatian dan memprioritaskan pembangunan rumah sakit hewan ini," kata Christin.

Ia juga menjelaskan bahwa keberadaan rumah sakit hewan diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemprov Lampung.

"Masih banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk sumber PAD baru. Dengan jumlah dokter hewan yang terbatas hanya empat orang kami sudah bisa mencapai pendapatan rata-rata 20 juta per bulan," tambahnya.

Christin berharap, dengan dukungan yang lebih baik dari pemerintah, pelayanan kesehatan hewan di Lampung dapat ditingkatkan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. "Saat ini, banyak pelayanan yang belum bisa kami laksanakan," tutupnya.

Dengan perkembangan ini, diharapkan ada langkah konkret dari Pemprov Lampung untuk mempercepat pembangunan rumah sakit hewan demi kesejahteraan masyarakat dan hewan peliharaan. (*)

Editor Didik Tri Putra Jaya