Berdikari.co, Bandar Lampung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan adanya perubahan cuaca ekstrem selama 3 hari kedepan di Provinsi Lampung mulai Selasa (22/10/2024).

Atas hal itu, Polda Lampung menghimbau masyarakat agar lebih waspada terkait perubahan cuaca tersebut.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik meminta masyarakat agar terus aktif memantau perkembangan perubahan cuaca jelang memasuki musim penghujan.

"Masyarakat agar selalu waspada terhadap fenomena perubahan cuaca, waspada akan adanya hujan deras disertai angin kencang dan petir yang telah diprediksi oleh BMKG pada 3 hari kedepan," Jelasnya, seperti dikutip dari kupastuntas.co.

Selain itu, Umi juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati khususnya yang berada di wilayah pegunungan atau lereng.

"Karena berisiko mengalami tanah longsor akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan tanah menjadi jenuh dan tidak stabil," ucapnya.

Dirinya pun menyarankan masyarakat khususnya pengendara agar beristirahat sejenak jika melewati daerah rawan longsor ketika hujan deras.

"Jika hujan deras disertai angin kencang baiknya pengendara istirahat bila melewati daerah rawan longsor, hal ini menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," Imbuhnya.

Polda Lampung memberikan imbauan kepada masyarakat Lampung, yakni : 

1. Selalu memantau perkembangan cuaca:  Tetap ikuti informasi terkini dari BMKG melalui berbagai kanal resmi seperti aplikasi mobile, media sosial, dan website BMKG.
2. Mengantisipasi bencana hidrometeorologi: Waspadai potensi banjir di wilayah-wilayah dataran rendah serta tanah longsor di wilayah perbukitan. Siapkan langkah mitigasi seperti membersihkan saluran air dan tidak mendirikan bangunan di area yang rawan longsor.
3. Menghindari aktivitas di luar ruangan saat cuaca buruk: Hindari tempat-tempat terbuka dan berlindung di dalam ruangan jika terdengar petir. Hindari berteduh di bawah pohon besar atau baliho yang bisa roboh terkena angin kencang.
4. Mengamankan peralatan di sekitar rumah: Pastikan benda-benda seperti antena, terpal, atau barang-barang ringan lainnya sudah diamankan untuk menghindari bahaya terhembus angin kencang. (*)