Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Jumat, 25 Oktober 2024

Hasil Laboratorium Ungkap Siswa SDN 1 Durian Payung Keracunan Jajanan Bomb Stripe

Oleh ADMIN

Berita
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Mukhammad Hendrik Apriliyanto. Foto: Berdikari.co

Berdikari.co, Bandar Lampung - Polresta Bandar Lampung menyebut hasil laboratorium sementara terungkap 12 siswa SDN 1 Durian Payung, Bandar Lampung, keracunan jajanan Bomb Stripe yang dijual di kantin sekolah.

Polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap distributor jajanan tersebut. "Jadi hasil laboratorium sementara terungkap siswa keracunan yang dirawat di RSUD Tjokrodipo mengalami penurunan trombosit dan sel darah merah. Sementara sel darah putihnya naik. hal itu disebabkan adanya zat kimia yang berlebihan di dalam darah," kata Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Mukhammad Hendrik Apriliyanto, pada Kamis (24/10/2024).

"Distributor sudah diperiksa, dan diketahui jajanan Bomb Stripe didapat dari toko milik inisial C. Kita juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap pemilik toko (inisial C) dan diketahui yang bersangkutan beli dari Jakarta," kata Hendrik.

Hendrik menjelaskan jajanan tersebut sudah berlabel BPOM. "Izin edar itu ada label dari BPOM, namun nanti akan kita tanyakan ke Dinas Perdagangan apakah izin itu sesuai atau ilegal," jelasnya.

Terkait hasil laboratorium yang final, lanjut Hendrik, pihaknya akan memberikan info lebih lanjut jika sudah keluar.

"Hasil laboratorium  resmi di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Rumah Sakit Abdul Moeloek itu diperkirakan membutuhkan waktu seminggu baru keluar," imbuhnya.

Hendrik mengungkapkan, sebagian besar korban kini kondisinya sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

"Korban ada yang masih lemas di rumah sakit dan juga ada yang sudah pulang," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 12 siswa SDN 1 Durian Payung, Bandar Lampung, dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami keracunan makanan jajanan yang mereka beli di sekitar sekolah, pada Selasa (22/10/2024) sekitar pukul 10.30 WIB.

Jajanan yang diduga menyebabkan keracunan tersebut adalah Yummy Stick, Spicy Noodle Stick, dan Bomb Stripe.

Usai mengkonsumsi makanan tersebut, para siswa mulai mengeluhkan gejala mual dan sakit perut. Lalu mereka dibawa ke RSUD Dadi Tjokrodipo untuk mendapatkan perawatan.

Plt Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bandar Lampung, Mulyadi, membenarkan kejadian tersebut.

“Kami menerima laporan tentang siswa yang keracunan setelah membeli jajanan di kantin dekat sekolah. Sebanyak 12 siswa dilarikan ke RSUD Dadi Tjokrodipo dan sebagian lainnya dirawat di RS Bumi Waras,” ujar Mulyadi saat dihubungi pada Selasa (22/10/2024).

Mulyadi menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan pedagang, makanan tersebut dibeli dari pasar sebelum dijual kembali kepada para siswa.

“Alhamdulillah, sebagian siswa sudah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan medis,” tambahnya.

Meski sebagian siswa sudah kembali ke rumah, Disdikbud Bandar Lampung akan tetap melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti kejadian ini.

 Langkah ini diambil guna memastikan keamanan makanan yang dijual di sekitar sekolah serta untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.

Mulyadi juga mengimbau kepada para orang tua untuk lebih berhati-hati dalam mengawasi makanan yang dikonsumsi anak-anak mereka, terutama jajanan yang dibeli dari luar sekolah.

“Kami harap para orang tua lebih waspada terhadap makanan yang dikonsumsi anak-anak mereka,” katanya.

Peristiwa ini menjadi peringatan bagi pihak sekolah dan masyarakat terkait pentingnya menjaga keamanan makanan di lingkungan sekolah demi kesehatan para siswa. (*)

Editor Sigit Pamungkas