Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Senin, 28 Oktober 2024

Kepergian Sri Ningsih, TKI Asal Jepara Lamtim yang Berjuang Demi Keluarga

Oleh Redaksi

Berita
Peti jenazah TKI Sri Ningsih diserahkan petugas BP3MI Lampung kepada keluarganya di rumah duka. Foto: Agus

Berdikari.co, Lampung Timur - Suasana duka menyelimuti Desa Jepara, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, ketika peti jenazah Sri Ningsih tiba di rumah duka.

Sri Ningsih, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang telah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Hongkong selama 12 tahun, menghembuskan napas terakhirnya pada 11 Oktober 2024 setelah berjuang melawan penyakit tumor.

Jenazah Sri tiba di Indonesia pada Sabtu malam, 26 Oktober 2024. Ambulans bertuliskan “Bandara Soekarno Hatta” mengantarkan peti jenazah Sri ke rumah duka sekitar pukul 22.00 WIB.

Puluhan warga dan kerabat telah menanti untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang selama ini dikenal gigih demi keluarga.

Ahmad Fauzi, Ketua Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) wilayah Lampung, menyerahkan peti jenazah kepada keluarga Sri Ningsih.

"Almarhumah meninggal karena penyakit tumor dan sempat dirawat di rumah sakit dengan seluruh biaya ditanggung oleh majikannya,” ujar Fauzi.

Ia menambahkan, Sri berangkat ke luar negeri secara resmi, sehingga proses pemulangan jenazah tidak mengalami kendala. Selain itu, hak-hak Sri, termasuk sisa gaji, telah diserahkan kepada ahli waris, yakni anak pertamanya.

Dari balik kesedihan, ayah Sri, Paimin, mengungkapkan ketabahan keluarga atas kepergian putrinya. "Kami sudah ikhlas menerima takdir ini. Besok, jenazah anak saya akan dimakamkan,” ujar Paimin lirih.

Paimin menceritakan bahwa Sri adalah seorang janda yang memiliki tiga anak. Kepergiannya ke luar negeri semata-mata untuk memperbaiki kehidupan keluarganya dan memastikan ketiga anaknya mendapat pendidikan yang layak.

"Di kampung, sulit mencari pekerjaan. Anak saya ke Hongkong agar bisa menyekolahkan anak-anaknya dan berharap ada modal usaha,” kenangnya.

Kepergian Sri Ningsih tidak hanya meninggalkan duka bagi keluarga, tetapi juga bagi masyarakat Desa Jepara yang menyaksikan perjuangan seorang ibu dalam mencari penghidupan.

Di mata keluarga dan kerabatnya, Sri Ningsih adalah seorang pejuang yang berusaha untuk mewujudkan harapan bagi anak-anaknya hingga akhir hayatnya. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Senin 28 Oktober 2024, dengan judul "Kepergian Sri Ningsih, TKI Asal Jepara yang Berjuang Demi Keluarga"

Editor Didik Tri Putra Jaya