Berdikari.co, Bandar Lampung - Realisasi bantuan pangan beras tahap tiga di Provinsi Lampung oleh Perum Bulog baru mencapai 16.593.500 kilogram (Kg) atau 16.593,5 ton, dengan persentase 66,67 persen.
Data tersebut dipaparkan oleh Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Perum Bulog, Epi Sulandari dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi secara daring, Senin (25/11/2024).
Secara rinci data yang disampaikan Epi, jumlah pagu bantuan pangan tahap tiga Provinsi Lampung sebanyak 24.890.260 kg. Realisasi Agustus 8.296.750 kg, Oktober 8.296.750 kg, sehingga total realisasi sebanyak 16.593.500 kg, atau 66,67 persen.
“Di Lampung untuk alokasi tahap tiga baru terealisasi 66,67 persen, karena masih ada satu bulan alokasi yang masih bisa kita selesaikan di Desember 2024,” ungkap dia, seperti dikutip dari kupastuntas.co.
Epi menjelaskan, bantuan pangan dilaksanakan dalam sembilan alokasi, dimana tahap satu Januari, Februari, Maret; Tahap dua April, Mei, Juni; Dan tahap tiga Agustus, Oktober dan Desember.
Ia juga memaparkan cadangan beras pemerintah yang ada di Lampung hingga 22 November 2024 ada sebanyak 64.207 ton. Jumlah stok masing-masing daerah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wilayah, dan telah dilakukan penguatan stok tambahan.
“Cadangan beras pemerintah sudah disebar ke seluruh Indonesia, disesuaikan dengan kebutuhan untuk bantuan pangan sisa realisasi November dan Desember, estimasi kebutuhan SPHP dan untuk jaga-jaga,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo menyebut jumlah penerima bantuan pangan di Lampung sebanyak 829.675 keluarga penerima manfaat.
Menurut dia, jumlah beras bantuan pangan yang disalurkan melalui Bulog untuk diterima oleh masyarakat penerima manfaat berjumlah 10 kg per jiwa penerima bantuan pangan.
“Total realisasi bantuan pangan tahap satu dan dua masing-masing sebanyak 24.890.250 kg,” ungkap dia beberapa waktu lalu.
Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyebut produksi padi di Provinsi Lampung tahun 2024 mengalami penurunan sebanyak 28 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau 1,02 persen dibandingkan produksi padi tahun 2023.
Penurunan drastis terjadi di Kabupaten Mesuji, Tulangbawang Barat (Tubaba) dan Lampung Tengah (Lamteng). Dan ada tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yakni Kabupaten Tulangbawang Barat, Metro, dan Bandar Lampung.
Kepala BPS Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis mengatakan produksi padi tahun 2024 diperkirakan sebesar 2,73 juta ton GKG atau mengalami penurunan sebanyak 28,00 ribu ton GKG atau 1,02 persen dibandingkan produksi padi 2023 yang sebesar 2,76 juta ton GKG.
Atas menjelaskan, produksi beras pada 2024 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 1,57 juta ton, mengalami penurunan sebanyak 16,09 ribu ton atau 1,02 persen dibandingkan produksi beras di 2023 yang sebesar 1,59 juta ton. (*)