Berdikari.co, Bandar Lampung - Kapal ferry mengalami sulit bersandar di
Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, akibat tingginya gelombang dan angin
kencang. Bahkan, KSOP merekomendasikan penundaan penyeberangan selama 1 sampai
dengan 2 jam.
Polda Lampung akan menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi
kemacetan dan kepadatan pengendara akibat adanya penundaan penyebrangan di
Pelabuhan Bakauheni akibat terjadi angin kencang dan ombak tinggi.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik Penundaan
mengatakan, berdasarkan rekomendasi Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan
(KSOP) Bakauheni diputuskan dilakukan penundaan penyeberangan di Pelabuhan
Bakauheni guna memastikan keselamatan pengguna jasa transportasi laut.
Umi mengatakan, penundaan penyebrangan akan berlangsung selama 1 hingga 2
jam kedepan dengan waktu disesuaikan sampai kondisi cuaca kembali normal.
“Meski ada penundaan, pelayanan di Pelabuhan Bakauheni tetap berjalan. Jika
angin dan ombak masih tinggi, ada kemungkinan kami akan mengambil langkah lebih
lanjut, seperti penutupan sementara pelayanan penyeberangan demi
keselamatan," kata Umi, pada Selasa (3/12/2024).
Demi mengantisipasi penumpukan kendaraan di pelabuhan, lanjut Umi, Polda
akan menyiapkan rekayasa lalu lintas dengan menerapkan delay sistem di beberapa
rest area, seperti rest area 38 dan 62.
"Hal itu guna mengatur volume kendaraan dan mengurangi kemacetan, dan
memperlancar transportasi," ucapnya.
Umi menghimbau kepada masyarakat yang akan menggunakan jasa penyebrangan
Pelabuhan Bakauheni agar tetap memantau informasi cuaca dan menyesuaikan waktu
perjalanan mereka.
"Kami ajak masyarakat untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca agar
tidak terjadi penumpukan kendaraan yang dapat mengganggu kelancaran
transportasi," imbuhnya.
General Manager PT ASDP Cabang Bakauheni, Syamsudin mengatakan, cuaca masih
belum menunjukkan tanda-tanda membaik di Pelabuhan Bakauheni hingga pada Selasa
(3/12/2024) siang.
"Sampai saat ini kondisi cuaca belum membaik, kendaraan pengguna jasa
masih dapat tertampung dalam areal pelabuhan," kata Syamsudin, pada Selasa
(3/12/2024) siang.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya sedang menunggu kapal-kapal yang datang
dari Merak. Ditanya kemungkinan penghentian operasional penyeberangan di
Pelabuhan Bakauheni, Syamsudin menyatakan, pelayanan masih berjalan di dermaga
eksekutif.
"Dermaga eksekutif Pelabuhan Bakauheni sudah jalan," ungkapnya.
Syamsudin menyebut, sepanjang kapal ferry masih mendapatkan izin berlayar dari
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bakauheni maka masih bisa
berlayar.
"Sepanjang kapal masih diizinkan berlayar dari KSOP, kami tetap memberikan pelayanan kepada pengguna jasa," jelasnya.
Update per Selasa (3/12/24) sore, penumpukan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni perlahan mulai terurai sejak pukul 14.00 dan pelayanan masih berjalan hingga saat ini.
"Dari koordinasi kami dengan KSKP Bakauheni, memang pelayanan tetap normal dan kendaraan mulai bergerak sejak siang tadi," ujar Kombes Pol Umi Fadillah Astutik.
Kendati demikian, kondisi penyebrangan belum selancar sebagaimana hari biasanya dikarenakan perairan Pelabuhan Bakauheni masih tergolong tinggi.
"Akibatnya, kapal-kapal penyebrangan tiba di Pelabuhan Bakauheni butuh waktu untuk bersandar di dermaga," Ucapnya.
Di kesempatan itu, Umi menghimbau para pengguna jasa penyebrangan dapat mempertimbangkan bepergian menggunakan layanan penyeberangan. Mengingat, kondisi cuaca saat ini masih belum kondusif.
"Kami minta masyarakat tetap berhati-hati dan mengikuti arahan petugas, tetap jaga keselamatan," Pungkasnya. (*)