Berdikari.co, Pesisir Barat - Teror Harimau yang muncul
sejak beberapa waktu lalu semakin membuat masyarakat di sejumlah Pekon (Desa)
di Pesisir Barat semakin khawatir, hewan buas tersebut semakin berani masuk ke
pemukiman dan memangsa hewan ternak warga.
Peristiwa terbaru kembali terjadi di Pekon (Desa) Pelita Jaya, Kecamatan Pesisir Selatan, dimana terdapat hewan ternak sapi milik warga yang jadi sasaran harimau sumatera itu, satu sapi mati dimangsa dan satu sapi lainnya mengalami luka.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Berdikari.co, peristiwa itu terjadi pada Selasa (17/12/2024) sekitar pukul 23:00 WIB, dalam video berdurasi 10 detik yang diterima, kondisi sapi milik warga mengenaskan.
Beberapa bagian tubuh sapi sudah habis di makan harimau dan tergeletak di saluran irigasi warga. "Sudah pasti (Dimangsa Harimau)," kata salah satu warga dalam video.
Sementara itu, Kepala UPTD KPH Pesisir Barat Dadang Trianahadi, mengatakan terdapat dua ekor sapi yang menjadi korban keganasan harimau sumatera tersebut, kedua sapi tersebut milik warga bernama Wilianto.
"Iya benar, ada dua sapi yang diserang satu ekor beberapa bagian tubuh nya nyaris habis di mangsa sedangkan 1 ekor lainnya sempat di serang dan mengalami luka bekas cakaran," kata dia kepada wartawan, Rabu (18/12/2024).
Sebelumnya, tim gabungan yang terdiri dari TNI Polri, Polhut, TNBBS dan berbagai pihak lain juga telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi adanya teror harimau sumatera agar tidak masuk ke area pemukiman warga,
Salah satu upaya yang dilakukan yakni membangun tiga pos pantau di wilayah Pekon Rawas, Pekon Padang Raya, dan Pekon Pelita Jaya. Ketiga lokasi itu dipilih karena merupakan tempat kejadian ternak warga yang dimangsa oleh harimau.
Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra melalui Kasi Humas Ipda Kasiyono, mengatakan bahwa pembangunan pos pantau tersebut adalah langkah strategis memperkuat pemantauan dan mempercepat respons tim dalam menangkap harimau.
"Pos pantau ini diharapkan dapat membantu kami dalam mengawasi pergerakan harimau, menjaga keamanan masyarakat, dan meminimalkan konflik antara manusia dan satwa liar," sambungnya.
Tim Polhut TNBBS juga kata dia telah memasang jebakan harimau, sebelum pemasangan, tim sudah memetakan lokasi strategis di area yang diyakini sebagai jalur pergerakan harimau. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat proses evakuasi hewan tersebut ke habitat yang lebih aman.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan segera melapor jika menemukan jejak atau tanda keberadaan harimau di sekitar lingkungan mereka. Keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama, sembari terus mendukung upaya pelestarian satwa liar di kawasan konservasi. (*)