Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Kamis, 19 Desember 2024

Tragis! Siswa SMPN 25 Bandar Lampung Tewas Dikeroyok Geng Motor

Oleh ADMIN

Berita
Ucapan belasungkawa kepada Fredi Saputra mengalir di jagat sosial media. Foto: Ist

Berdikari.co, Bandar Lampung - Fredi Saputra, siswa kelas IX SMPN 25 Bandar Lampung tewas secara mengenaskan usai dikeroyok oleh geng motor.

Peristiwa pengeroyokan terjadi di Jalan Dokter Harun 1, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung, pada Rabu (18/12/2024) sekitar pukul 02.00 WIB.

Korban meninggal dunia setelah dianiaya oleh sekelompok pemuda bersenjata tajam. Korban mengalami luka bacok di bagian dada. 

Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol M. Hendrik Apriliyanto mengatakan, pada saat kejadian, korban dihadang oleh segerombolan orang di TKP (tempat kejadian perkara).

Hasil penyelidikan, lanjut Hendrik, mereka ini sudah janjian untuk bertemu di lokasi TKP. Ternyata mereka ini sesama geng motor.

“Dalam kejadian itu, polisi sudah mengamankan 1 orang dari pihak kelompok penyerang dan masih dimintai keterangan. Dari olah TKP, polisi sudah mengamankan sampel darah korban. Untuk sajam masih pencarian," katanya.

Hendrik menjelaskan, korban mengalami luka sayat di dada akibat senjata tajam. "Status korban pelajar kelas 3 SMPN 25 Bandar Lampung," ujarnya.

Kepala SMPN 25 Bandar Lampung, Nurmalia, saat dihubungi mengatakan bahwa Fredi Saputra merupakan siswa aktif dan berprestasi.

Nurmalia mengatakan, Fredi sering mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler, terutama futsal dan kerap mewakili sekolah dalam lomba-lomba. 

"Iya benar itu siswa kita. Kita dari pihak sekolah sudah melayat ke RS Bhayangkara saat jenazahnya sedang diotopsi. Namun saat ini jenazah sudah dibawa oleh keluarganya ke Prabumulih untuk dimakamkan," ujar Nurmalia, Rabu (18/12/2024).

Menurut Nurmalia, Fredi dikenal sebagai anak yang baik dan tidak memiliki catatan kenakalan selama di sekolah. Sehingga pihak sekolah pun sangat merasa kehilangan.

"Kami sangat kehilangan, karena anak ini sudah hampir lulus sekolah. Setelah libur Natal dan Tahun Baru nanti, kami akan mengadakan yasinan di sekolah bersama teman-teman dan guru-guru sebagai bentuk penghormatan," lanjutnya. 

Menanggapi kejadian tersebut, Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Andika Wibawa, menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban. Ia juga mengutuk keras aksi kekerasan ini dan meminta aparat kepolisian segera mengusut tuntas kasus tersebut.

"Kami sangat menyayangkan kejadian ini, terlebih sampai memakan korban jiwa. Kami turut berduka cita kepada keluarga korban dan berharap aparat kepolisian segera mencari para pelaku dan mengungkap motif di balik insiden ini," kata Andika, Rabu (18/12/2024).

Menurutnya, kasus ini bisa menjadi refleksi penting bagi keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, khususnya remaja.

"Pengawasan dari pihak keluarga harus lebih ketat lagi. Anak-anak sering kali mencari perhatian dari teman-temannya dengan cara yang salah. Ini menjadi tugas bersama untuk mencegah hal-hal seperti ini terjadi lagi," tuturnya.

Andika juga menyoroti pentingnya langkah antisipasi menjelang momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), yang sering kali menjadi periode rawan terjadi konflik atau kenakalan remaja.

Ia mengimbau agar semua pihak, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat, turut aktif memantau dan membimbing anak-anak agar tidak terjerumus dalam pergaulan negatif.

"Anak-anak itu butuh perhatian, baik dari keluarga maupun lingkungan sekitarnya. Jangan sampai mereka merasa diabaikan hingga mencari pengakuan dari kelompok yang salah. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama," ujarnya. (*)

Editor Sigit Pamungkas