Berdikari.co, Bandar Lampung - Jumlah penumpang kapal yang menyeberang dari pulau Jawa ke pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak mulai terjadi lonjakan menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, pada Minggu (22/12/2024).
Pantauan di lapangan, menunjukkan seluruh area dermaga dipadati kendaraan, terutama di dermaga 6 eksekutif yang didominasi kendaraan pribadi. Antrean kendaraan bahkan terlihat mengular sebelum gate loket tiket dermaga eksekutif.
Selain kendaraan pribadi, truk juga terpantau mengantri untuk masuk ke kapal di dermaga 6. Truk diperbolehkan menyeberang melalui Pelabuhan Merak karena kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Bojonegara, Serang, sejak Sabtu (21/12/2024).
Data penyeberangan berdasarkan data PT ASDP Indonesia Ferry, total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada H-4 (21 Desember 2024) mencapai 48.823 orang. Jumlah ini naik 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 44.963 orang.
Sementara kendaraan roda dua yang telah menyeberang mencapai 1.406 unit, naik 64 persen dibandingkan realisasi tahun lalu yang hanya 857 unit. Kendaraan roda empat tercatat 6.027 unit, naik 14 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 5.272 unit.
"Total seluruh kendaraan tercatat 11.226 unit yang telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada H-4, naik 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 10.597 unit," ujar GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Rudi Sunarko, pada Minggu (22/12/2024).
Rudi mengatakan, total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera sejak H-7 hingga H-4 tercatat 146.602 orang. Jumlah ini naik 1 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 146.353 orang.
Sementara itu, total kendaraan yang menyeberang dalam periode yang sama mencapai 35.902 unit. Jumlah ini naik 2 persen dibandingkan tahun lalu yang mencatatkan 35.062 unit. "Untuk total kendaraan, ada kenaikan 2 persen dibandingkan tahun lalu," jelas Rudi.
PT ASDP Indonesia Ferry bersama pemangku kepentingan sudah membatasi operasi angkutan barang di lintas Merak-Bakauheni selama masa angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Langkah ini diambil untuk mengoptimalkan kelancaran lalu lintas penyeberangan.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menjelaskan pembatasan ini berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan dan Penyeberangan.
Pembatasan berlaku untuk kendaraan angkutan barang dengan sumbu tiga atau lebih, kendaraan dengan kereta gandengan, serta kendaraan yang mengangkut hasil tambang, bahan galian, dan bahan bangunan.
Namun, kendaraan yang mengangkut bahan bakar minyak dan gas (BBM/BBG), bahan pokok, hewan ternak, pupuk, uang tunai, barang penanganan bencana, serta sepeda motor gratis tetap dikecualikan.
"ASDP mendukung distribusi kebutuhan esensial dengan mengakomodasi angkutan barang yang dikecualikan," ujar Shelvy dalam keterangan tertulis, pada Minggu (22/12/2024).
Pembatasan kendaraan angkutan barang berlaku pada Jumat (20 Desember 2024) pukul 00.00 hingga Minggu (22 Desember 2024) pukul 24.00, Selasa (24 Desember 2024) pukul 00.00 hingga 24.00, Kamis (26 Desember 2024) pukul 06.00 hingga Minggu (29 Desember 2024) pukul 24.00 serta Rabu (1 Januari 2025) pukul 06.00 hingga 24.00 WIB.
Sementara itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek, Bandar Lampung, menyiapkan 300 tenaga kesehatan untuk menghadapi kasus kedaruratan selama libur Nataru.
Direktur RSUD Abdul Moeloek, Lukman Pura mengatakan, pihaknya telah mendirikan posko Nataru sejak tanggal 18 Desember 2024 kemarin berlokasi di samping ruang Unit Gawat Darurat (UGD).
"Saya sudah mengeluarkan surat perintah harus ada dokter piketnya dan ada posko Nataru yang memang selalu kami siapkan di IGD. Ada sekitar 300 tenaga kesehatan yang disiagakan," kata Lukman, pada Minggu (22/12/2024).
Menurut Lukman, pihaknya juga telah melakukan pengecekan terhadap kendaraan ambulans sehingga jika dibutuhkan maka kendaraan tersebut siap untuk dioperasikan.
Lukman mengatakan, sudah berkoordinasi dengan rumah sakit lain yang ada di kota Bandar Lampung untuk dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap segala kemungkinan yang terjadi.
"Sudah ada prediksi pergerakan ribuan masyarakat, jadi kita sebagai rumah sakit rujukan harus siap sedia sebagaimana perintah dari Pj Gubernur. Kita sudah koordinasi dengan rumah sakit lain dalam menjaga kewaspadaan dini biasanya di Desember cuaca buruk," tuturnya.
Lukman juga menyoroti beberapa rumah sakit yang tidak menyiapkan dokter jaga sehingga semua pasien dirujuk ke RSUD Abdul Moeloek.
"RSUD Abdul Moeloek ini salah satu rumah sakit rujukan karena banyak rumah sakit dokternya gak ada dan ini sering terjadi. Sehingga di saat kritikal pelayanan tetap harus berjalan baik itu internal maupun antisipasi kedatangan mendesak," imbuhnya. (*)
Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Senin 23 Desember 2024, dengan judul "48.823 Penumpang Kapal Masuk Pulau Sumatera"