Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Selasa, 07 Januari 2025

Program Makan Bergizi Gratis, Menu Makanan 10 Ribu Sulit Penuhi Kecukupan Gizi

Oleh Redaksi

Berita
Dokter Spesialis Gizi Klinik, Putri Sakti Dwi Permanasari. Foto: Ist.

Berdikari.co, Bandar Lampung - Menu Makan Bergizi Gratis yang dibanderol seharga Rp10 ribu per porsi dinilai akan sulit memenuhi kecukupan gizi siswa dan ibu hamil serta ibu menyusui.

Dokter Spesialis Gizi Klinik, Putri Sakti Dwi Permanasari, mengingatkan pemerintah untuk memperhatikan kebutuhan kalori para penerima program Makan Bergizi Gratis berdasarkan usia yang berbeda-beda.

"Pertama yang harus dipertimbangkan adalah kebutuhan kalori setiap tahapan usia dan juga jenis kelamin yang bisa dilihat dari angka kecukupan gizi. Jadi dari Rp10 ribu kita bisa aplikasi kan seperti apa, karena pastinya setiap usia porsinya berbeda," kata Putri Sakti seperti dikutip dari sebuah acara talkshow, pada Senin (6/1/2024).

Putri mencontohkan, anak usia 7 hingga 10 tahun estimasi kebutuhan kalorinya berkisar antara 1.800 hingga 2.000. Sementara satu kali pemberian makan bergizi gratis kalori yang didapat hanya antara 600 hingga 700.

"Sehingga harus bisa memenuhi gizi seimbang baik dari karbohidrat yang berasal dari bahan pangan lokal, protein hewani, protein nabati, sayuran dan buah," katanya.

Ia mengatakan, jika susu saat ini sudah tidak lagi masuk kedalam konsep 4 sehat 5 sempurna. Sehingga susu bisa diganti dengan jenis protein lainnya.

"Susu sendiri sudah tidak mengacu kepada 4 sehat 5 sempurna, susu sebetulnya tidak wajib di atas dua tahun. Misal di dana Rp10 ribu per anak, tentu susu bisa jadi salah satu opsi pemenuhan protein tambahan kalau misal anak kurang suka dengan protein yang disajikan," ujarnya.

Dokter Putri juga menjelaskan, jika makan bergizi gratis yang bertujuan untuk memberikan asupan gizi yang lebih baik dan juga mencegah stunting penting diberikan kepada remaja terutama putri.

"Untuk stunting atau perawakan pendek ini kan penting di usia dua tahun kebawah, kalau yang paling optimal adalah pemenuhan gizi remaja terutama putri karena kalau misal anemia secara berkelanjutan maka dewasanya tidak baik sebagai calon ibu tidak baik," katanya.

Ia menyarankan, kedepan protein hewani dan sayuran harus lebih bervariasi dan yang paling dioptimalkan adalah di 1.000 hari pertama kehidupan untuk para ibu hamil dan menyusui.

Putri berharap pemerintah dapat melakukan evaluasi apakah dana yang disiapkan sebesar Rp10 ribu per anak dapat disamaratakan pada semua jenis usia.

Sementara Ahli Gizi di Provinsi Lampung, dr. Tutik mengatakan, anggaran Rp10 ribu per porsi diyakini tak akan bisa mengakomodir kebutuhan gizi yang cukup pada satu porsi makanan.

"Saya rasa sulit memadukan kebutuhan kalori, komposisi dan jumlah zat gizi dengan harga seperti itu. Dimana makan siang itu adalah porsi yang paling banyak di antara 3 waktu makan pokok yakni pagi, siang, dan malam," katanya.

Ia mengungkapkan, jumlah nominal Rp10 ribu per porsi makanan sulit untuk mencapai target kecukupan gizi pada anak maupun ibu hamil.

"Kalau untuk anak TK mungkin bisa saja cukup, tapi anak SMP, SMA, SD pun seperti 10 ribu untuk mencapai kecukupan gizi ini akan sulit," ujarnya.

Menurutnya, idealnya komposisi makan bergizi gratis ini harus bisa memberikan kebutuhan makro dan mikro nutrisi. Makanan itu wajib dilengkapi dengan komposisi karbohidrat, protein, dan lemak yang mencukupi.

“Kebutuhan karbohidrat tersebut bisa didapatkan dari nasi, jagung, kentang, ubi, hingga talas. Sedangkan protein dan lemak dapat diperoleh dari lauk hewani semisal ayam, ikan, telur, daging dan lauk nabati semacam tahu, tempe, dan sayur mayor,” paparnya.

Menurutnya, keanekaragaman makanan ini penting untuk mencukupi gizi pada makanan itu nantinya, sehingga targetnya lengkap. “Jadi untuk harga ini sepatutnya dipertimbangkan, tapi untuk ide program ini jelas sangat bagus," ungkapnya. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Selasa 07 Januari 2025, dengan judul "Menu Makanan 10 Ribu Sulit Penuhi Kecukupan Gizi"

Editor Didik Tri Putra Jaya