Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Selasa, 14 Januari 2025

Lampung Produksi Singkong 7 Juta Ton, Ada 71 Perusahaan Tepung Tapioka Beroperasi

Oleh ADMIN

Berita
Kabid Tanaman Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Ida Rachmawati. Foto: Berdikari.co

Berdikari.co, Bandar Lampung - Provinsi Lampung menjadi sentra utama produksi singkong atau ubi kayu nasional dengan produksi rata-rata 7 juta ton per tahun. Sebanyak 71 perusahaan tepung tapioka juga beroperasi di provinsi ini, mencakup lebih dari 50 persen lebih dari total perusahaan serupa di Indonesia.

Kabid Tanaman Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Ida Rachmawati, mengatakan produksi singkong di Provinsi Lampung setiap tahunnya berfluktuasi dengan rata-rata 7 juta ton. Ada lima kabupaten penghasil singkong di Provinsi Lampung, yakni Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Utara, Lampung Timur, Mesuji dan Tulang Bawang.

Ida mengatakan, harga singkong yang rendah sebenarnya tidak terlalu berpengaruh terhadap produksi, tapi lebih berdampak kepada kesejahteraan petani.

Ida mengungkapkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus berupaya untuk meningkatkan kualitas produksi singkong dan kesejahteraan petani melalui program pembinaan dan kemitraan dengan pengusaha.

Kemitraan antara petani dan pengusaha tersebut bertujuan untuk memastikan kedua belah pihak saling menguntungkan.

"Dan yang tidak kalah penting kita akan galakkan kemitraan antara pengusaha dengan petani pasti kemitraan yang menguntungkan bagaimana bentuknya akan dirundingkan di masing-masing lokasi, karena jelas beda antara lokasi satu dan lokasi lain," kata Ida, Selasa (7/1/2025) lalu.

Ida membeberkan, pola kemitraan yang akan dijalankan seperti para pengusaha diminta untuk menyiapkan pupuk serta bibit yang unggul. Sementara petani diwajibkan untuk menjual hasil singkongnya ke perusahaan yang menjadi mitranya.

"Misal pengusaha menyediakan sarananya seperti pemberian pupuk dan bibit unggul karena kadang petani menggunakan bibit yang asal. Nanti petani harus jual ke mitranya dengan harga yang sudah disepakati," kata Ida.

"Sehingga saat harga turun dia tidak terlalu murah karena sudah disepakati. Kemudian waktu harga tinggi maka petani juga gak boleh jual dengan perusahaan lain karena sudah ada kesempatan dengan kemitraan tersebut," sambungnya.

Ida menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir pihaknya telah memberikan bantuan pupuk organik kepada para petani meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak.

"Tahun 2023 lalu ada bantuan pupuk organik untuk 3.000 hektar, kemudian tahun 2024 hanya 1.200 hektar, karena terbatas anggaran. Tahun ini (2025) kita tidak bantu lagi karena menurut pemerintah pusat komoditas singkong akan diberikan pupuk subsidi lagi," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto mencatat, produksi singkong di Provinsi Lampung pada tahun 2023 mencapai 7,3 juta ton.

Bani mengatakan, Provinsi Lampung merupakan daerah penghasil nomor satu komoditas ubi kayu di Indonesia dengan sasaran luas tanam tahun 2023 mencapai 268.822 hektar.

Produksi singkong di Lampung terbesar ada di beberapa daerah, diantaranya Lampung Tengah, Lampung Utara, Lampung Timur, Lampung Selatan, Way Kanan, Tulangbawang Barat dan Tulang Bawang.

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Perindustrian, ada 140 perusahaan yang memproduksi tepung tapioka secara Nasional. Dan sebanyak 71 perusahaan atau 50 persen lebih beroperasi di Provinsi Lampung.

Sebanyak 71 perusahaan tepung tapioka di Provinsi Lampung itu tersebar di 10 kabupaten, yakni Bandar Lampung, Tulangbawang Barat, Lampung Tengah, Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Utara, Tulang Bawang, Tulangbawang Barat, Pesawaran, dan Mesuji.

Di Kabupaten Lampung Tengah berdiri paling banyak perusahaan tepung tapioka sebanyak 38 perusahaan atau 55 persen.

Adapun rincian 71 perusahaan tepung Tapioka itu diantaranya, di Bandar Lampung ada CV Bumi Waras. Di Lampung Selatan ada PT Plorindo Makmur dan PT Florindo Makmur. Di Kabupaten Pesawaran ada PD Semangat Jaya.

Kemudian, di Lampung Timur ada PT Bertindo, PT Budi Starch & Sweetener, PT Budi Acid, CV Central Intan, PT Florindo Makmur, Itara Rjb, Itara Rukun Santosa, PT Mitra Pati Mas, PT Sorini Agro Asia Corp, CV Srikandi dan CV Way Raman.

Di Lampung Tengah ada PT Budi Acid Jaya I, PT Budi Acid Jaya II, PT Budi Acid Jaya III, PT Budi British Bahan Pangan, PT Budi Starch & Sweetener, Bumi Waras, CV Gajah Mada Internusa, CV Gajah Mada Internusa, CV Gunung Mas Putra Kencana, PT Hamparan Bumi Mas Abadi, Ittarra Surya Makmur, PT Karisma Nusa Multi Niaga, PT Mitra Patimas, Nonghyup Feed Indonesia, PT Mirah Reje dan PT Sakti Buana 15.

Selanjutnya, Sinar Pematang Mulia, Siswo Bangun XVI, Sumber Bahagia, Tapioka "Sri Kencono", Tapioka "Tatang Soleman"/Susuk, Tapioka "Tatang"/Gaya Baru Dua, Tapioka Ahok, Tapioka Bangun, Tapioka Bangun Jaya, Tapioka Gaya Baru IV, Tapioka Gaya Baru Lima, Tapioka Gunung Intan, Tapioka Sangga Buana, Tapioka Serba Jaya, PT Tapioka Sidokerto, Tapioka Sriwijaya Mataram, Tapioka Sukajadi, PT Tedco Agri Makmur, PT Teguh Wibawa Bhakti Persada, Tri Karya Manunggal, PT Tunas Jaya Lautan, PT Umas Jaya, dan PT Unggul Mekar Perkasa.

Di Lampung Utara ada PT Budi Acid Jaya, PT Budi Starch Sweetener Tbk/Budi Ac, PT Florindo Makmur, PT Luhur Perkasa Maju Dinamika, Pa. Menara Agung, CV Sabak Sejahtera Group dan PT Teguh Wibawa Sakti Persada.

Di Tulangbawang Barat ada PT Berjaya Tapioka Indonesia, PT Budi Starch & Sweetener, PT Budi Starch And Sweetener/Budi Ac, PT Bumi Sakti Perdana Lau Jaya, dan PT Mentari Prima Jaya Abadi.

Di Way Kanan ada PT Budi Acid Jaya, CV Maryanto. Tulang Bawang: PT Budi Acid Jaya, PT Sari Agro Manunggal, Sosis Gulung Cucurutukaceria, dan PT Teguh Wibawa Bhakti Persada. Di Kabupaten Mesuji ada PT Sinar Pematang Mulia.

Adapun produksi singkong terbesar untuk daerah di Lampung, yakni Kabupaten Lampung Tengah 2.502.896 ton, Lampung Utara 1.120.450 ton, Tulangbawang Barat 732.729 ton, Lampung Timur 1.000.666 ton, dan Tulang Bawang 778.534 ton.

Secara Nasional, berdasarkan laman Portal Satu Data Pertanian, sentra produksi ubi kayu terdapat di tujuh provinsi di Indonesia. Provinsi sentra utama adalah Lampung dengan kontribusi sebesar 39,74% dari total produksi ubi kayu Indonesia sebanyak 5,95 juta ton di tahun 2022.

Provinsi sentra lainnya adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, DI Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Timur. Dan sebesar 12,71% produksi ubi kayu Indonesia tahun 2022 disumbang oleh provinsi lain. (*)

Editor Sigit Pamungkas