Berdikari.co, Bandar Lampung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung mencatat, ada sekitar 312 uni rumah di tiga kabupaten mengalami rusak usai diterjang angin puting beliung pada Selasa (4/2/2025) sore hingga malam hari.
Kepala BPBD Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto mengatakan, ratusan rumah rusak terdampak angin puting beliung tersebar di Bandar Lampung, Lampung Timur dan Lampung Selatan. Rinciannya, ada 209 rumah rusak di Lampung Timur, 3 di Lampung Selatan, dan 100 an unit rumah di Bandar Lampung.
"Ada tiga daerah yang melaporkan terdampak bencana puting beliung. Saat ini kami masih terus melakukan pendataan rumah rusak, dan tim BPBD juga membantu warga yang terdampak,” kata Rudy, Rabu (5/2/2025).
Rudy membeberkan, bencana angin puting beliung di Kabupaten Lampung Timur terjadi di delapan kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Labuhan Maringgai meliputi Desa Bandar Negeri, Srigading, Muara Gading dan Desa Karya Makmur.
Kemudian di Kecamatan Sekampung Udik meliputi Desa Gunung Agung dan Sidoarjo. Kecamatan Melinting ada di Dusun V Desa Sumberhadi, Kecamatan Bandar Sribhawono di Desa Bandar Agung dan Kebun Damar, serta Kecamatan Pasir Sakti ada di Desa Mekarsari.
"Lalu Kecamatan Waway Karya ada di Desa Ngesti Karya dan Desa Tritunggal. Kecamatan Way Jepara di Desa Brajamas, Kecamatan Mataram Baru di Desa Mataram baru dusun I , II dan VII, Desa Teluk Dalam, Desa Way Areng dan Desa Kebon Damar," jelasnya.
Rudy menerangkan, di Kabupaten Lampung Selatan lokasi terdampak angin puting beliung berada di Desa Merak Belantung Kecamatan Kalianda, Desa Hara Banjarmasin Kecamatan Kalianda dan Desa Sidomulyo kecamatan Sidomulyo.
"Dampaknya satu unit rumah warga terdampak kerusakan di bagian atap asbes kerugian diperkirakan sebesar Rp5.000.000. Kemudian satu unit rumah warga rusak di bagian atap, dan satu unit rumah warga terdampak kerusakan berat dan diperkirakan kerugian Rp30.000.000," terangnya.
Ia mengatakan, untuk di Kota Bandar Lampung dilaporkan ada 11 kecamatan terdampak angin puting beliung dan menyebabkan rumah, kafe, kanopi hingga pohon roboh.
"Bandar Lampung ini masih pendataan berapa yang terdampak. Tapi perkiraan kami ada 100 lebih rumah terdampak, karena di Langkapura saja ada 50 an yang terdampak," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 5-8 Februari 2025.
Prakirawan BMKG, Dian Millaty mengatakan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Pulau Jawa dan Laut Arafuru," kata Dian melalui keterangan tertulis, Rabu (5/2/2025).
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia Barat Aceh-Kepulauan Mentawai, Selat Karimata, Selat Sunda bagian selatan, Laut Jawa, Laut Sumbawa, Laut Flores, Selat Makassar, Laut Sulawesi bagian timur, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, Laut Arafuru bagian utara dan timur.
Sementara gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5- 4,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Bengkulu-Lampung, Samudra Hindia selatan Jawa-NTT, Laut Natuna Utara, Samudra Pasifik utara Maluku- Papua, Laut Arafuru bagian barat-tengah.
"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata Dian.
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan untuk menghindari kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 4 meter.
Dian mengingatkan, kapal tongkang agar waspada kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 4 meter.
Untuk kapal ferry, ia meminta menghindari kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata dia. (*)
Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Kamis 06 Februari 2025, dengan judul "Dahsyatnya Puting Beliung Merusak 312 Rumah di Tiga Kabupaten"